“Lo yakin mau melakukan syarat yang akan gue ajuin?” Leta mengangguk lemah, ia tak punya pilihan lain bukan? Saat ini sang ibu tengah berjuang hidup melawan penyakit yang sedikit demi sedikit mulai menggerogoti tubuhnya. “Ok. Gue ingin lo menjadi partner gue.” Dahi Leta mengernyit bingung. Otaknya belum bisa mencerna apa yang baru saja Geo katakan. Partner? Apa maksud dari kata itu? “Maksud kamu apa ya? partner?” “Hem. Partner? Lo tau kan apa arti dari kata itu?” “Partner untuk?” “Semuanya. Lo harus ada disaat gue butuh lo. Termasuk saat gue butuh tubuh lo, lo harus siap untuk melayani gue.” Kedua mata Leta membulat dengan sempurna. Apa tadi katanya? Butuh tubuh? Jadi Geo ingin dirinya menjual diri hanya untuk biaya pengobatan ibunya. “Apa kamu sudah gila, hah!” kedua tangan Leta