39 Hari Sebelum Persidangan
Feli menghembuskan napasnya dengan pelan.
Sungguh, ini adalah saat yang paling menegangkan bagi Feli, bahkan jauh lebih menegangkan dibanding saat dia pertama kali tampil di atas sebuah panggung yang besar.
Feli menatap teman-temannya yang masih diam saja. Sekalipun Tristan sudah mengatakan kalau dia tidak keberatan, Feli tetap harus menunggu respon dari teman-temannya yang lagi. Feli ingin tahu apa yang akan mereka katakan mengenai keputusannya kali ini.
Iya, Feli sangat sadar kalau keputusan ini adalah sebuah keputusan besar yang akan mengubah kehidupannya sendiri. Feli tidak akan bisa menikmati waktu untuk berlatih dan berjalan di atas panggung bersama dengan teman-temannya. Feli akan merasa sangat kehilangan karena selama ini Feli sudah terbiasa dengan semuanya. Rasanya akan sangat sulit untuk menjalani semuanya, tapi Feli tidak akan mengubah keputusannya.
“Kenapa sangat mendadak?” Tanya Sagara.
Pria itu memang terlihat sangat terkejut dengan apa yang Feli katakan. Iya, bukan hanya Sagara yang terkejut, semua orang yang mendengar apa yang Feli katakan, mereka pasti akan sangat terkejut.
Feli sudah memantapkan niatnya, Feli tidak bisa mengubah keputusannya sekalipun nanti teman-temannya akan merasa kecewa padanya. Sejak kecil Feli sangat ingin menjadi seorang penyanyi, lewat band ini, Feli bisa mewujudkan apa yang dia inginkan.
“Aku sama sekali tidak bermaksud untuk membuat kalian terkejut, tap—”
“Tapi kamu mengejutkan kami, Feli..” Yuda memotong kalimat yang dikatakan oleh Feli.
Benar, Feli memang membuat mereka semua terkejut. Tapi mau bagaimana lagi? Feli tidak memiliki pilihan yang lain. Feli mengambil keputusan ini dengan banyak pertimbangan yang membuat dirinya tidak bisa tidur selama berhari-hari. Feli tahu kalau dia tetap berada di band ini, dia akan memiliki banyak sekali kesibukan yang akan membuatnya kehilangan banyak waktu bersama dengan keluarganya.
Iya, sejak ibunya meninggal, Feli memang semakin gila kerja karena dia ingin selalu ditemani oleh teman-temannya. Feli tidak suka sendirian karena selama ini Ken sangat sibuk dengan pekerjaannya. Feli juga sadar kalau ayahnya juga sangat terpukul dengan apa yang terjadi, begitu juga dengan kakaknya. Feli tidak bisa menuntut orang-orang untuk selalu bersama denganannya. Oleh sebab itu Feli selalu merasa sangat senang ketika dia harus bekerja dari pagi hingga pagi lagi. Apapun akan Feli lakukan agar dia tidak pernah merasa kesepian. Feli benci ketika dia harus sendirian di kamarnya dan mulai mengingat banyak kenangan menyanangkan di masa kecilnya.
Tapi sekarang Feli sadar kalau ada hal lain yang jauh lebih penting dari pekerjaannya. Setelah menikah dengan Ken, semua hal yang menjadi keperluan Ken adalah tangung jawab Feli. Feli tidak akan bisa sepenuhnya bertanggung jawab pada Ken kalau dia masih sering bekerja dari pagi hingga pagi lagi. Apalagi ketika Feli harus melakukan tour keliling Indonesia. Feli tidak akan mungkin meninggalkan suaminya sendiri, bukan? Apakagi Feli harus pergi selama berminggu-minggu, itu sama sekali bukan ide yang baik.
“Aku benar-benar minta maaf. Ini adalah keputusan yang aku buat, tidak ada yang mempengaruhi aku untuk mengambil keputusan ini..” Kata Feli sambil menatap teman-temannya.
Feli memang mengambil keputusan ini atas kemauannya sendiri. Sama sekali tidak ada yang mempengaruhi Feli untuk mengambil keputusan besar yang benar-benar mengubah hidupnya, bahkan Ken dan Farel, mereka berdua sama sekali tidak memiliki hak untuk mempengaruhi keputusan Feli.
“Aku tidak bertanya tentang siapa yang mempengaruhi dirimu, Feli..” Yuda kembali menatap Feli.
Feli tahu kalau dia membuat teman-temannya merasa sangat terkejut. Dari tiga orang yang terkejut, sepertinya Yuda adalah orang yang paling sulit memerima apa yang Feli katakan. Iya, Feli tahu keadaan pria itu. Yuda sangat senang ketika band mereka mulai naik dan terkenal, kalau Feli keluar dari band ini, kemungkinan besar popularitas mereka juga akan terguncang.
Feli menghembuskan napasnya dengan pelan. Feli benar-benar ingin menangis saat ini, tapi dia tidak akan melakukannya karena Feli ingin tetap menjelaskan apa yang dia inginkan pada teman-temannya. Kalau Feli sampai menangis, pembicaraan mereka akan selesai sampai di sini.
Baiklah, Feli harus menahan tangisannya sendiri.
“Aku minta maaf, Yuda. Aku tahu kalau aku mengecewakan kamu dan yang lainnya. Tapi cobalah mengerti, aku sama sekali tidak memiliki pilhan lain karena aku akan menikah dengan—”
“Aku juga tahu kalau kamu akan menikah! Kami semua yang ada di sini tahu kalau kamu akan menikah!”
Feli menatap Yuda dengan pandangan terkejut. Kenapa pria itu sampai tega membentak Feli seperti itu? Selama mereka berteman, Feli sama sekali tidak pernah mendengar satu kata dengan intonasi tinggi seperti itu keluar dari bibir Yuda.
Kenapa.. Apakah Feli benar-benar melakukan kesalahan yang sangat besar karena dia ingin keluar?
Apakah teman-temannya tidak mengerti dengan apa yang harus Feli tanggung kali ini?
Feli berada di pihak wanita. Ketika dia menikah, dia akan menjadi seorang istri. Kalau pria, dia pergi selama berhari-hari untuk bekerja, orang akan mewajarkan semua itu. Tapi kalau wanita harus pergi selama berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu dan meninggalkan suaminya sendiri, apa yang akan orang katakan? Feli memiliki kewajiban yang jauh lebih penting dari sekedar mencari uang sendiri. Saat menikah dengan Ken, Feli memang memiliki hak untuk bekerja, tapi Feli juga memiliki kewajiban untuk memastikan kalau suaminya bisa hidup dengan nyaman ketika sedang di rumah.
“Tenanglah, Yuda. Jangan berbicara seperti itu, Feli memiliki hak untuk mengatakan apa yang dia inginkan..” Tristan berusaha untuk membuat suasana di tempat ini tetap kondusif.
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Yuda, Feli memang semakin mersa bersalah dengan apa yang dia lakukan. Benar, Feli telah membuat kesalahan besar dengan memutuskan untuk keluar dari band ini. Tapi mau bagaimana lagi? Feli juga tidak memiliki pilihan lain.
Feli menghembuskan napasnya dengan pelan untuk menenangkan dirinya sendiri. Yuda benar-benar trelihat sangat marah dengan keputusan Feli. sekalipun diam saja, Feli tahu kalau sekarang Sagara sedang merasa sangat kecewa padanya. Hanya Tristan yang tetap bisa mengontrol apa yang dia rasakan.
“Tapi dia ingin menghancurkan band kita..” Yuda menatap ke arah Feli dengan pandangan sinis ketika dia sedang berbicara dengan Tristan.
Menghancurkan? Tidak, Feli sama sekali tidak memiliki maksud seperti itu. Kenapa Feli harus menghancurkan band yang dia besarkan atas kerja kerasnya sendiri? Apakah Yuda lupa kalau selama ini Feli juga berusaha keras untuk membuat band ini semakin terkenal? Mereka semua sudah bekerja dengan sangat keras selama 6 tahun ini, sekarang adalah waktu yang sangat tepat bagi Feli untuk berhenti dari pekerjaan yang sudah menyita waktunya selama bertahun-tahun. Ini adalah saat yang paling tepat bagi Feli untuk bisa menikmati kehidupan barunya bersama dengan Ken. Iya, Feli tahu kalau Yuda merasa sangat kecewa dengan keputusan Feli, tapi pria itu sama sekali tidak memiliki hak untuk mengatakan jika Feli ingin menghancurkan band mereka.
“Aku tidak bermaksud seperti itu, Yuda. Aku hanya ingin keluar karena aku akan menikah, aku sama sekali tidak berpikiran untuk menghancurkan band ini. Kenapa kamu berkata seperti itu?”
Feli berusaha untuk mengungkapkan rasa tidak setuju atas apa yang dikatakan oleh Yuda. Pria itu membuat hati Feli merasa terluka. Jujur saja semua ini juga sangat sulit untuk Feli. meninggalkan sesuatu yang sudah dia perjuangkan sejak lama. Tapi pernahkah ada yang memikirkan jika selama ini status Feli akan selalu berbeda dengan ketiga temannya yang lain. Kalaupun Tristan, Yuda, dan Sagara menikah, mereka tidak akan merasa seperti yang Feli rasakan karena mereka seorang pria. Kalaupun harus bepergigan selama berhari-hari atau berminggu-minggu, tidak akan ada yang menganggap itu sebagai hal yang aneh. Tapi posisi Feli sangat berbeda, kalau dia sampai meninggalkan Ken selama berminggu-minggu untuk melakukan konser ide luar kota, pasti akan ada banyak sekali orang yang tidak setuju.
Selama ini Feli tahu kalau Ken tidak pernah melarang Feli untuk melakukan sesuatu yang Feli sukai, tapi ketika menikah.. semuanya tentu akan sangat berbeda.
“Kamu adalah vokalisnya, Feli. Kalau kamu keluar, band ini pasti akan tenggelam karena selama ini identitas band selalu melekat pada vokalisnya. Sekalipun sulit untuk menerima, tapi memang itulah faktanya..”
Feli menatap Yuda sejenak. Iya, Feli seharusnya tidak ikut terpancing emosi untuk menghadapi sikap Yuda. Pria itu pasti sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Feli.
“Kita bisa cari solusi lain atas masalah ini..” Kata River.
Iya, Feli memang sudah memberikan beberapa opsi solusi untuk masalah yang dia timbulkan ini. Feli harap teman-temannya bisa mengerti dengan keadaan Feli saat ini.