Shena berkutat dengan kamera kecil dan obeng miliknya. Perempuan itu juga memprogramnya agar terhubung dengan ID laptopnya. Baju Yanan masih melekat di tubuhnya, perempuan itu belum sempat mandi setelah kepulangannya dari CC naik taksi. Shena malah mengambil beberapa benda yang sudah lama ia simpan dan memprogramnya dengan Id laptopnya. Perempuan yang kini tengah memakai kacamata itu tampak serius dengan apa yang dikerjakan. “Ijinkan aku masuk lewat pintu belakang,” kata Shena. “Sebenarnya apa yang kamu inginkan?” tanya pria di seberang sana. Shena melirik hpnya yang menyala. “Sudahlah, buka saja pintu belakangnya!” pinta Shena. “Baik” jawabnya. Shena menyambungkan berbagai kabel satu sama lain. Deret angka dan huruf yang acak juga ada di laptop Shena. Sesekali Shena akan menyeru