A. Bertemu kembali

817 Words
Safa Indriani sedang melamun di kursi pinggir jalan dia melirik smartwatch di pergelangan tangan nya waktu menunjukkan pukul 17 : 30 , berarti sudah 1 jam dia melamun di sini , kemudian dia teringat kejadian pertemuan dengan lelaki yang menurut nya aneh dan so kenal, safa tertawa sendiri membayangkan kejadian tadi yang dibikir-pikir lucu juga. Safa Indriani adalah mahasiswa fakultas ekonomi bisnis di universitas yang ada di bandung. Dia adalah anak terakhir dari dua bersaudara, dia memiliki kakak perempuan. Dia tinggal sendirian di rumah kos an yang ada di bandung. orang tua nya berada di kampung halaman nya. Safa bisa disebut sebagai orang yang kekurangan. sekarang pun dia bingung bagaimana membayar tagihan uang semester nya uang hasil ojek online nya tidak mencukupi, orang tuanya tidak mengirimkan uang karena keadaan ekonomi sedang memburuk, itulah yang membuat Safa menangis di sudut ruangan kelas. Liam tiba dirumahnya rumah nya besar dengan nuansa cat didominasi warna putih yang elegan. di belakang rumah nya terdapat taman yang dihiasi berbagai jenis bunga yang indah. Liam anak pertama dari 4 bersaudara, semua saudara nya laki laki ibunya yang sangat menginginkan anak perempuan sepertinya tidak terwujud . Liam adalah anak dari keluarga yang berkecukupan jadi dia tidak pernah merasakan kekurangan dari sejak lahir. Liam menaiki anak tangga menuju kamarnya, ibunya yang melihat liam baru datang memanggilnya. "Liam kamu udah pulang?" tanya sang ibu. "iyaa bu" Jawa liam "ibu masak banyak hari ini, kamu cepat mandi dulu terus makan ya"kata si ibu "oke bu"jawa liam semangat Liam masuk ke dalam kamarnya setelah mandi dia melihat ke cermin " perasaan wajah gue gak jelek ganteng malahan, tapi kenapa cewek tadi emosi banget sama gue gak habis pikir gue" gumam liam pada dirinya sendiri, ternyata dia masih saja teringat wanita tadi sepertinya liam fall in love at first sight . safa sedang menunggu orderan di warung tempat dia biasa menunggu orderan sepertinya dia harus menarik penumpang sampai malam karena lagi butuh banget uang. tinkk! suara notifikasi orderan pun muncul safa segera meluncur menjemput penumpangnya. Liam di diajak oleh teman nya untuk kumpul di sebuah kp di sekitaran kampus tidak jauh juga dari rumahnya, dia yang awalnya menolak untuk ikut akhirnya ikut juga karena temannya memaksa dengan iming iming akan membicarakan masalah penting dan ternyata liam tertipu, mereka sadari tadi hanya membahas tentang obrolan yang menurut liam tidak perlu memaksa nya untuk datang jika hanya membicarakan hal yang tidak berguna seperti ini. tiba-tiba salah satu teman nya pamit katanya ingin pulang duluan orang tua nya dari tadi menyuruhnya pulang ada hal penting katanya. "Lo pulang duluan naik apa?kan lo nebeng"tanya Aldi temen yang lumayan dekat dengan liam "gue pesan ojol" jawab Firza "sorry ya , gue cabut duluan "pamit firza dengan perasaan tidak enak "yaudah sana cepet balik "ucap Kevin "ojol nya belum datang aj*"kata firza kasar "hahahaha" mereka semua tertawa. Ojol pun berhenti di tempat kp tongkrongan mereka, Karena kp nya outdoor jadi gampang bagi ojol itu untuk menanyakan penumpangnya "permisi dengan mas firza"tanya safa kepada kumpulan pemuda yang sedang mengobrol tanpa turun dari motornya orang orang itu pun langsung berbalik dan menatap orang yang tadi bertanya "wahh asik nih ojol nya cewe" ucap aldi jahil safa memalingkan wajah malas dia tidak menyadari disana ada liam yang tadi sore bertemu dengannya, berbeda dengan liam yang tertegun melihat kehadiran wanita yang akibat kejadian sore itu membuat pikiran nya penasaran memikirkannya. "yaudah ya gue cabut dulu" ucap firza "jangan diapa-apain tu cewek" kata aldi "jangan di dengerin dia gak waras lo tenang aja" ucap firza pada safa tanpa memperdulikan ucapan aldi "tunggu bentar " ucap liam nada tinggi kemudian mencegat firza safa berbalik kemudian melihat orang itu ternyata adalah orang yang tadi sore dia temui. tanpa menunggu waktu lama lagi dia segera meng gass motornya meninggalkan tempat itu. "Lo ngapain kesini, jadi pergi tu ojol" ucap firza kesal Liam tidak menghiraukan ucapan firza dia terus menatap ke arah kepergian Safa "harus nunggu lagi kan gue lama lagi, sialan lo ah" firza sangat kesal "ribet amat lo ja, tinggal pesen lagi apa susahnya" balas aldi Tanpa berkata apapun liam pergi begitu saja meninggalkan teman temannya. "liamm kemana lu?"ucap kevin "balik duluan " jawab liam sembari pergi "siala*"firza tidak berhenti mengumpat safa sampai di kosan nya, setelah bertemu lagi dengan cowok aneh itu safa jadi malas untuk menarik penumpang lalu memutuskan pulang. tiba-tiba dia teringat surat tagihan semester membuat pikirannya menjadi pusing "auhh gimna gue bayar nya, pusing banget nyari duit susah amat" Safa sudah sangat cape. Liam sudah berjam-jam berbaring di tempat tidurnya namun matanya seolah enggan untuk menutup, alhasil dia terus terjaga. jam sudah menunjukkan pukul 02:00. sepertinya dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan wanita itu, mengapa hati dan pikiran sangat penasaran sekali, sebenarnya apa yang terjadi dengan dia sekarang, liam tidak mengerti. "besok gue harus cari dia di kampus, kalo perlu gue keliling fakultas cari dia, biar rasa penasaran gue ilang dan hidup seperti biasanya" liam sangat penasaran
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD