Chapter 44 - Menyentuh Hati Yang Beku

1736 Words

“Valentine, apa kau masih bersama denganku?” Rose bertanya lagi karena Valentine hanya diam dan seperti memikirkan sesuatu yang berat. “Maaf, Nek. Aku tidak biasa berinteraksi banyak dengan orang,” cicit Valentine membuat Rose memahami jika Valentine mungkin saja terbelakang selama ini. “Apa kau hidup sebatang kara?” Sekakmat. Pertanyaan Rose, lagi-lagi membuat Valentine kebingungan harus menjawab apa. Mengakui jika dirinya masih memiliki keluarga di Italia, dan pada saatnya nanti, Rose mengetahui jika kakaknyalah yang sudah membunuh Alex menjadi hal menakutkan baginya. Saat itu, Rose tidak akan percaya lagi padanya, dan tidak akan lagi bersikap lembut seperti ini. Jadi, berbohong adalah satu-satunya cara yang terbaik. Dirinya harus benar-benar menjadi Valentine di sini. “Aku yatim

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD