Chapter 43 - Tak Bisa menolak

1600 Words

Rose mengusap air matanya yang entah sudah berapa banyak terjatuh sejak kemarin sampai-sampai matanya terasa panas dan pekat. Dia masih belum bisa menerima kepergian Alex yang sangat mendadak. Meski, Alex sempat menghubunginya dan mengatakan kata-kata terakhir, tapi dia belum melihat wajah dan senyuman Alex untuk yang terakhir kali dan hal itu membuatnya belum menerima jika Alex memang benar-benar sudah meninggalkannya. Ceklek! Pintu kamarnya ada yang membuka. Dia bisa dia tebak siapa orangnya. “Mom ...” suara Jasmine yang nyaris seperti sebuah cicitan, terdengar di kamar Rose yang sangat sunyi. Jasmine tau, jika wanita hebat itu sedang begitu berduka sampai-sampai tak mau keluar dari kamar dan ikut sarapan bersama pagi ini. Dia tau, bagaimana hebatnya ibu mertuanya itu di usia muda.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD