“Queen, truk yang kau minta sudah siap.”
Wanita berambut pirang dengan sedikit warna putih di bagian sisi wajahnya itu menoleh kilas. Senyuman tipisnya terbit. Membuat wajahnya yang putih bersih dengan sorot mata tajam berwarna cokelat gelap semakin memukau. Tangannya meletakkan senjata hitam berukuran sedang yang beberapa menit lalu dia gunakan untuk memecahkan beberapa vas bunga yang berada di atas kepala pelayannya. Tepatnya, sisa pengikut yang ditinggalkan oleh mendiang sang ayah. Dan beruntungnya, dia tidak menghabiskan nyawa salah satunya.
Tangan lentik Queen menggenggam rambutnya yang tergerai kemudian mengikatnya asal membentuk sebuah gulungan. Beberapa menit lagi, dia akan melakukan penyambutan pertama untuk musuhnya yang sudah datang.
Jika kau ingin tau siapa dia, maka perk
