Keesokan harinya. Reza semakin bersemangat untuk mengecupi setiap jengkal lekuk tubuh Ani begitu mendengar lenguhan erotis yang keluar dari mulut sang calon istri. Ani yang tentu saja merasa terganggu dengan sentuhan yang jemari Reza berikan di setiap lekuk tubuhnya mulai menggeliat, mencoba menjauhkan wajah Reza dari punggungnya. "Abang diam!" desis Ani tajam saat jemari Reza mulai turun menuju pinggulnya, kemudian meremasnya dengan sensual. Bukannya berhenti, Reza malah semakin menjadi, bahkan kini bibirnya mulai nakal, menghisap kulit leher Ani, membuat banyak tanda kemerahan di leher jenjang Ani, yang kontras dengan kulit putihnya. Ani berbalik menghadap Reza. Reza mendaratkan sebuah ciuman di bibirnya, melumat bibir atas dan bawah Ani dengan rakus. Reza mengubah posisinya, kini