Never Ending Worries

1464 Words

Maya's POV Aku mengulang pertanyaanku kepada Ibu, "Apakah Ibu pernah kembali ke klinik untuk mencariku setelah Theo meninggal dan Ibu sudah terbebas dari cengkramannya?" Ibu memandangku dengan mata yang penuh kesedihan. Dengan suara lirih, dia menjawab, "Itu hal pertama yang aku lakukan saat aku terbebas. Saat Theo terbunuh, semua bodyguard kocar-kacir karena bos mereka sudah mati. Semua orang yang dulunya menghamba pada Theo juga meninggalkannya. Akulah yang mengambil jenazah Theo dan memakamkannya. Tidak ada yang datang melayat, semua orang membalikkan badan seakan tidak pernah mengenal Theo. Istrinya juga sudah lari ke luar negeri. Setelah semua aku selesaikan, aku segera pergi ke Klinik Bersalin Karunia Ibu. Tapi klinik itu telah tutup dan berganti menjadi kafe. Aku pergi mencari Bap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD