Warning Trigger : Ada percakapan dewasa di bab ini, harap bijak membaca Reihan' s POV Aku memandang wajah Davina yang berada di sampingku. Matanya mengharapkan jawaban atas pertanyaannya. Permainan cinta kami telah berlalu, meninggalkan perasaan kenikmatan tiada tara bagiku dan tentu saja bagi Davina. Aku tahu, betapa pentingnya baginya untuk mendengar jawabanku atas pertanyaan yang diajukannya tadi, pertanyaan tentang bagaimana rasanya ketika miliku memasuki miliknya. Dia menantikan jawabanku dengan cemas, mencari kepastian yang bisa mengembalikan kepercayaan dirinya yang hancur oleh kata-kata yang dikeluarkan Theo selama bertahun-tahun. Aku tahu aku tidak boleh berbohong padanya. Kejujuranku sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan luka batin yang dia derita selama berada dalam bayang -ba