Warning Trigger : Ada adegan sangat dewasa di bab ini, mohon kebijaksanaannya bila ingin melanjutkan Davina's POV Aku terbangun dalam dekapan Reihan. Mengangkat kepalaku perlahan, aku melihat wajahnya yang tertidur pulas. Senyum tipis menghiasi bibirnya, membuatnya terlihat seperti bayi yang tidur dengan tenang. Cahaya pagi yang lembut menyelimuti wajahnya, menambah kedamaian pada penampilannya. Namun, meski kehadirannya begitu menenangkan, hatiku tetap gelisah. Kemarin malam, saat aku berada di kamar mandi untuk membersihkan makeup, ketakutan yang selama ini berusaha kutekan tiba-tiba menyergapku dengan kekuatan yang mengerikan. Aku melihat bayangan wajah Theo, mendengar lagi kata-kata jahat yang diucapkannya. Kata-kata itu terngiang-ngiang di telingaku, seolah-olah dia berdiri di samp