"Kau tidak bisa seperti ini padaku, Zein. Aku ingin mandi sendiri." Tolak Kiray sambil menutup dadanya dengan mengunakan sebelah lengannya yang rasanya percuma dia lakukan karena dari tadi Zein juga sudah melihatnya, bukan cuma melihatnya tapi juga sudah menikmatinya semalam. "Tadi aku udah minta ijin, sayang, dan kau mengijinkan aku ikut mandi, jadi sekarang apa lagi masalah nya?" Ucap Zein membela diri dan tidak mau bangkit dari bak mandi besar itu karena dia masih ingin menghabiskan mandi bersama dengan istrinya. "Tapi aku tidak akan bisa mandi jika kau juga ada di sini," kesal Kiray lagi tapi Zein benar-benar menulikan telinganya dan pura-pura memejamkan mata untuk menikmati air hangat dengan aroma mawar dan tetap mengabaikan ucapan istrinya yang sedang meminta pergi tanpa menyelesai