Prolog
Kurang sial apa lagi hidup Zein Herlambang. Ditinggal pergi oleh kekasih yang dia cintai hanya untuk menikah dengan laki-laki lain, tepat di hari pernikahan mereka. Oke jika laki-laki itu adalah laki-laki lain yang tidak kau kenal, tapi apa jadinya jika ternyata laki-laki yang menikung mu itu adalah laki-laki yang kau kenal, terlebih lagi jika laki-laki itu adalah ayahmu sendiri. Dunia ini kejam sobat, jika dengan menikahi ayah kita dia bisa mendapatkan kebahagiaan yang dia impikan maka percayalah aku akan melepasnya meski hatiku yang akan terluka.
Tumbuh menjadi laki-laki tampan ternyata tidak menjamin wanita akan bersimpuh di depanmu, karena tampan saja tidak akan cukup untuk membuat hati seorang wanita akan senang. Terkadang ada sisi lain yang di inginkan kaum wanita selain paras tampan dan rupawan, itu adalah harta dan tahta. Bukan karena dia materialisme atau sebagai nya tapi cantik menurut nya butuh modal yang banyak, karena kecantikan mampu memenjarakan seorang laki-laki untuk mempertahankan dirinya dan kecantikan itu pula bisa dia dapatkan dari banyak juga mahalnya perawatan dan make up yang dia gunakan, meski ada juga wanita yang tetep terlihat cantik walaupun tanpa tambahan make up di wajah eloknya, tentu itu jika di lihat oleh orang yang benar-benar tulus terhadapnya.
Serly juga termasuk gadis cantik dengan polesan make up yang mahal dan perawatan yang tidak juga bisa di katakan sedikit, karena dia memang tumbuh dan besar di keluarga kaya raya. Menjadi anak tunggal nyonya Kiray adalah satu kebanggaan bagi Serly sendiri juga kebanggaan bagi keluarga dari calon mertuanya. Tapi bukan untuk seorang Zein Herlambang, karena sungguh Zein mencintai Serly dengan segala ketulusan hatinya.
Gagalnya pernikahan di hari yang sudah di prediksikan baik untuknya adalah satu kesialan yang akan melekat dalam hidup seseorang, dan setelah ini bisa di pastikan Zein akan tetap mendapatkan kesialan yang bertubi- tubi. Kurang lebih itulah yang keluarga Zein Herlambang percayai. Jadi untuk menutup rasa malu keluarga besarnya, terutama keluarga dari pihak ibunya, Zein terpaksa harus menerima tawaran calon mertuanya untuk menikahi ibu mertuanya sendiri. Karena untuk saat ini Zein benar-benar sedang tidak punya pilihan lain selain menyetujui usul calon ibu mertuanya dan menikahi calon ibu mertuanya untuk di jadikan pengantin pengganti.