Baru saja Zein akan kembali mendebat ucapan Serly, Adam, ayahnya tiba-tiba masuk dengan menggotong tubuh Nana yang masih cekikikan karena menolak untuk di colek lagi dengan kopi dan tepung dan malah ingin kabur dari permainan itu. "Ampun, papa. Ampun. Nana nyerah!" Ucap Nana di ikuti tawa yang juga terdengar garing karena bahagia, tapi Adam juga benar-benar tidak mau melepaskan putrinya untuk dia beri hukuman. "Nana tidak bisa menyerah sebelum mendapatkan hukuman dari papa. Apa Nana tidak liat bagaimana muka papa yang sudah cemong karena ulah kalian?" Tolak Adam dan Nana semakin cekikikan karena merasa ayahnya memang sangat-sangat lucu. Zein langsung mencekal lengan atas Serly untuk dia suruh melihat ke arah pintu samping di mana ayah dan kedua adiknya tengah bercanda bahagia. "Apa kau