"Baraaaaa!!!" Seorang wanita dengan raut mengerikan mencekik lehernya.Kami telah berusaha keluar dan melarikan diri namun naas tiba-tiba wanita asing ini muncul bagai asap aneh.
Raut Bara menegang karena hampir kehabisan nafas dan itu membuat Reya dan diriku linglung dan gemetar.Kami harus melalukan sesuatu kalau tidak dia akan mati.Tidak! Dia tidak boleh mati.Jari-jari hitam perempuan itu dengan kuku tajam yang runcing mengelus-elus pipi Bara dengan senyum yang mengerikan.
"Lepaskan dia!" Wanita itu menyeringai jahat."Kembalikan permata yang kalian curi dariku atau kepalamu akan ku penggal dalam hitungan ketiga" Dia mengancam dengan nada mengejek seolah dia sedang mempermainkan kami."Ini ambil lah! Tapi kau harus melepaskan dia terlebih dahulu atau aku akan meghancurkannya!" Suaraku gemetar seperti seseorang yang menyedihkan.Jika sampai Bara mati,aku benar-benar tidak berguna.Ini menyakitkan.Mereka menemukanku dalam kegelapan lalu menarikku keluar ke dunia yang indah.Aku adalah orang jahat dan menjijikan tetapi mereka menerimaku.Untuk itu,walau sekali saja dalam hidup ini aku ingin berguna untuk mereka."Hahaha! Lihatlah si spesies lemah menjijikan ini mengancamku? Kalian tahu siapa aku? Sayang sekali wajah tampanmu akan tenggelam sebentar lagi!"
"Hau ia bera hau..Pana pai de berra..Ra roi halla-halla roi..BERRAA!" bibirnya melafalkan sesuatu yang terdengar seperti sebuah mantra.
"Apakah kami akan mati secepat ini? Veya"
~Flashback~
"Kenapa lo kayak patung idup Oya? Apa lo ngeliat hantu Bro?" Bara tersenyum melihat ekpresiku yang menyerupai Galaxy,kucing jantan peliharaannya.Tapi ini lucu,karena sepertinya hanya aku yang begitu cemas.
Sejam yang lalu ketika kami memasuki portal sudah ada gambaran bahwa mungkin saja kami akan muncul tiba-tiba di depan tiang eksekusi dewi Halla dan kepala kami akan di penggal percuma begitu saja atau di dalam rumah seorang penyihir menakutkan di negeri ini yang akan merebus kami hidup-hidup di atas perapiannya dengan seringai menyeramkan.Namun untungnya,tubuh kami terhempas ke dalam sebuah gudang kumuh dengan kotoran kecoa dan tikus yang berserakan di mana-mana,tetapi itu jauh lebih baik.Dari dalam bilik dengan cahaya remang yang membiaskan bayangan kami,terdengar suara dua orang pria yang tengah berbincang serius di depan pintu.Apakah mereka para pengawal? Mereka tengah merencanakan pembunuhan.Bulu kudukku meremang ketika mendapati tidak ada satupun jendela di gudang ini.Sembari pasrah menunggu kepergian kedua orang tersebut, kami berusaha membuka gentong-gentong raksasa misterius yang memenuhi seisi gudang.Kebetulan ada beberapa tangga berada di kiri dan kanannya.Ketika tutupnya terbuka,mata Reya langsung melotot.Siapa sangka bahwa di dalam sana ada gundukan pasir dengan beberapa tumpukan berlian dengan warna-warna yang berbeda di atasnya.Reya segera mengambil satu berlian dengan warna kesukaanya yaitu hijau,Bara mengambil warna jingga dan aku mengambil warna biru.Aku tahu ini serakah tapi berlian berwarna kuning mengingatkanku akan Veya jadi aku mengambilnya.
Beberapa waktu telah berlalu,Reya menerka-nerka rupa dua orang itu.Kekasih Bara ini tengah membayangkan mereka mungkin tampan seperti pangeran di negeri-negeri dongeng atau mereka hanya dua ekor siluman trenggiling ajaib,mungkin.Sesekali aku menaruh jari telunjukku di atas permukaan bibir untuk menyuruh keduanya diam jika suara Bara dan Reya mulai cekikian.Apakah mereka tidak takut mati? Kami bisa saja terbunuh di Negeri asing ini kalau ada yang mengetahui kebaradaan kami,dan juga tidak ada yang bisa menjamin keselamatan masing-masing.Sebenarnya,saat memasuki portal,kami hanya bermodal nekat.Sangat ceroboh.Ini dunia magis,ada banyak para penyihir bertebaran dimana-mana dan lebih menakutkannya lagi adalah mereka bisa mengutuk siapapun menjadi apapun yang mereka suka.Aku tidak ingin berakhir menjadi kotoran kecoa karena pria mempesonah sepertiku harus menyelamatkan Veya apapun yang terjadi.
Serentak kami menoleh ke arah pintu,ketika terdengar ada yang sedang membukanya perlahan.Tamat sudah riwayat kami.Suatu cahaya mulai menelusuri sudut-sudut ruangan yang penuh dengan perabot aneh ini.Untung,kami sudah mengamankan posisi masing-masing.Ruangan tiba-tiba hening dan tidak ada suara derap kaki.Apakah mereka telah pergi? Detak jantungku begitu kacau,ketika melihat satu di antara sudah berdiri di depan tumpukan balok tempatku bersembunyi.Perlahan namun pasti,dia mendekat dan beringsut duduk.Jika diamerunduk untuk mengecek di kolong terbawa balok-balok itu maka aku pasti mati.Namun,sehebat apapun dewi Halla namun dia tidak bisa mengalahkan Dewi Fortuna.Suara seorang pria lainnya menghentikan pergerakan pria tersebut.Hampir saja.Ternyata pria di depanku namanya Nero sedang yang satunya adalah Novka dan mereka bersaudara.Mereka lalu berbisik-bisik sebentar dengan bahasa yang aneh namun lebih anehnya aku bisa memahami itu secara alami.
"Aku mencium bau manusia ketika berada di luar,apakah aku salah?"
"Aku juga begitu namun mungkin kita keliru.Karena jika benar maka pasti dengan mudah bisa menemukan mereka tanpa susah-susah mencarinya bukan?"
"Hampir saja aku lupa soal itu saudaraku"
"Lagi pula sudah 10 juta tahun tidak ada spesies lemah dan menjijikan itu mampu memasuki portal"
"Hahaha! Benar saudaraku! Tapi aku merasa kesal bukan main ketika dewi Halla membawa perempuan dari bangsa manusia itu.Apa yang dia pikirkan?"
"Aku dengan Theodor jatuh cinta padanya dan ingin menikahi perempuan itu"
"Wahh itu menjijikan! Aku tidak akan sudi menikah dengan Spesies terlemah di jagat raya ini!"
"Kau tahu kan cinta itu buta?" Suara tawa menggelegar seisi ruangan namun hal itu menumpuk sendu di bawah mata kami.Raut wajah pun berubah dengan cepat.Wanita yang mereka maksud pasti Veya.Tidak di negeri manusia tidak di negeri magis,aku selalu memiliki saingan yah.
"Veya, tunggulah"
***
"Dasar t***l! Apa kalian berdua sudah tidak berguna secepat ini? Ada 3 manusia yang menyusup di gudangku! Pergi dan tangkap mereka sekarang atau aku akan memutuskan kepala kalian dan memasaknya sekarang juga!"
"Ta-ta-tapi nyonya kami sudah mengecek dan tidak ada bau manusia yang tercium nyonya" Nero menjelaskan dengan badan gemetar.Bagaimana tidak,wanita di hadapannya adalah penyihir terjahat dan terseram di kota hitam Beltza."Jadi maksudmu aku keliru?","Ti-tidak nyonya Kalle! Kami yang memang bodoh dan tidak berguna.Kami akan kembali dan menyeret mereka apapun yang terjadi.Kami permisi nyonya" Nero dan Novka menghilang dari hadapan secepat jentikan jari.Wanita itu mendengus murka,pupil hitamnya kembali normal.Demi Zeus dan Poseidon! Wanita ini sangat menyeramkan.Dia memiliki tanduk tunggal di tengah kepalanya yang menjulang ke atas setinggi 40 CM dengan warna pupil merah darah yang akan berubah menjadi hitam secara keseluruhan jika dia marah.Rambut keriting yang mengembang berwarna putih terang membuatnya terlihat seperti nenek tua berusia 80 tahun namun,dia berumur lebih lama dari itu yaitu 20 milyar tahun.Tetapi para penyihir bisa merubah rupa mereka seperti gadis berusia 20 tahun.Jadi,semoga ketiga manusia itu tertipu dengan mudah.
Kalle adalah salah satu penyihir tertua dan terkuat bersama kelima penyihir lainnya yang tersebar di penjuru kota negeri Fahazavana atau yang biasa di sebut negeri Cahaya.Dia bisa membunuh lawannya hanya dengan menatap matanya.Bisa di katakan dia adalah tetua yang memimpin kota Beltza dengan pemimpin tertinggi yaitu dewi Halla.Kekuataan utama wanita ini adalah Illuzion,yaitu dia bisa menciptakan ilusi apapun untuk mengecokan lawan yang artinya dia memiliki kuasa untuk mempengaruhi indra manusia dengan cara apapun yang dia suka.Dia bisa membuatmu membunuh diri sendiri tanpa repot-repot membunuh dengan tangannya sendiri.Di saat-saat seperti ini Nero dan Novka lebih berhati-hati dalam berucap sebab sejak kemarin suasana hati majikan mereka sedang buruk.Semua di karenakan misteri api biru yang mampu membakar tiang ekesekusi milik Kalle.Tentu saja itu melukai harga dirinya sebagai penyihir terkuat lambang kota Beltza.Ulah tersebut tidak lain tidak bukan adalah dari penyihir terkuat kota Biru yaitu Bentlez.Pria yang masuk dalam daftar 5 penyihir terkuat di Fahazavana ini terkenal bijaksana sejak dulu dan tidak segan turun tangan jika melihat penyihir lain melakukan tindakan semena-mena.Tiang eksekusi kemarin di siapkan untuk seorang bangsa manusia yang tertangkap basah masuk ke kota Beltza namun dengan cara yang tidak di sengaja.Kebetulan,pria itu ingin bertamu ke istana dewi Halla namun dalam perjalanannya dia tak sengaja menyaksikan kerumunan massa di depan pekarangan rumah Kalle.Kekuataan utama Bentlez adalah bisa mengubah cahaya menjadi senjata dan membaca isi hati dan pikiran serta bisa melihat kekuatan tersembunyi seseorang.Jadi kelemahan Bentlez adalah malam-malam gelap tanpa bulan dan kekuataanya penuh ketika di siang hari.Dia mengetahui Kalle menuduh manusia yang murni,dan karenanya Bentez membantu.Kalle tidak berkutik sebab penyihir kota Bleu itu adalah tamu udangan khusus dewi Halla.Tunggu saja,mungkin sebentar lagi akan ada pertarungan dahsyat yang mengguncang negeri itu.
"Hihihi! Aku akan mencincang mereka lalu ku jadikan santapan kedua anjingku!" Tanah mulai bergetar hebat,memunculkan lingkaran arus cahaya aneh.Di patahkan tanduknya lalu di lemparkan masuk ke dalam pusaran arus cahaya aneh berbentuk pintu. Dalam hitungan detik semuanya menghilang.
"Awas!" Reya terengah-engah ketika seorang wanita muncul di belakang mereka sambil memegang pedang tajam mengerikan. Pedang dari tembaga hitam pekat. Akan tetapi pedang itu memiliki sisi tumpul. Dengan sekali lihat, aku bisa mengukur bahwa tebasan pedang itu bahkan tidak bisa mengikis batang pohon beringin tua. Tapi kenapa? Jelas ini aneh. Apakah dia hanya bermain-main dengan kami? Lebih baik mati dalam sekali tebasan di bandingkah harus di kuliti hidup-hidup secara perlahan.
"Lepaskan dia! Kau akan mati nenek sihir sialan!" Aku menerjang maju hanya bersenjatakan nyali. Ini konyol karena tubuhku maju dengan sendirinya untuk menerjang wanita yang tengah mencengkeram leher Bara. Wanita sialan itu hanya menyeringai dengan tatapan meremehkan.
"Kemarilah sayang! Aku akan mengambil jiwamu terlebih dahulu agar kau akan menjadi suamiku selamanya. Jangan takut aku tidak akan membunuh temanmu ini dan membebaskan dia beserta wanita di belakangmu dan mengirim mereka kembali ke dunia manusia. Tetapi, dengan syarat kau harus bersedia menjadi suamiku. Bagaimana?" Setelah menyelesaikan kalimat yang berhasil membuatku jijik dan merinding, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi wanita yang sangat cantik dengan usia yang mirip denga Veya. Sihirnya benar-benar luar biasa. Tetapi, tetap saja Veya lebih cantik. Apa dia bermaksud menyogokku dengan kecantikan palsu itu? Bahkan jika itu wujud aslinya, tidak akan memperngaruhi apa pun.