Ailee meletakkan ponselnya di atas nakas tempat tidur Yuri. Sedangkan Yuri yang sedang merebah di atas ranjang, mengamati mimik wajah Ailee yang sedari tadi terlihat murung. Yuri menghela napas panjang. Ekspresi wajah Ailee membuat Yuri tahu, hari ini pun tidak ada kabar tentang Mars. “Mars juga tidak ada di kantor hari ini?” tanya gadis bermata bulat itu. Ailee merapatkan bibirnya sambil menggeleng dan duduk di samping ranjang Yuri. Wanita itu dengan senyuman yang dipaksakan menatap ke arah Yuri dan mengusap pipinya dengan penuh kasih sayang. “Maafkan aku, Yuri. Sepertinya kita harus merayakan pesta untukmu tanpa kehadiran Mars,” ucap Ailee sedih. Yuri berhasil menempuh ujian kedokterannya dengan mulus dan sebulan lagi ia akan memulai sekolah kedokterannya. Dan t