chapter 31

1135 Words

Aldian memasuki ruang kerjanya lalu melepaskan jasnya dan menyampirkan jasnya di kursi. Langkah Aldian berjalan pada jendela yang menampakkan gedung-gedung tinggi dan hiruk pikuk ibu kota Jakarta yang amat padat. Namun, perhatian Aldian bukan pada gedung atau pun hiruk piku ibu kota. Melainkan sesuatu yang ia lihat tadi. Wanita sialan itu yang terlihat sangat nyaman berada dipelukan pria lain. Pria yang selalu berusaha untuk menjaganya. Ada kemarahan di dalam hati Aldian. Dia tidak suka siapa pun menolongnya. Dia ingin pria itu hancur hingga lebur. Ketukan pintu membuat pikiran Aldian menghilang. Dan Juan pun masuk ke dalam ruangan Aldian. “Pak, seseorang disuruh Ibu Acela untuk memberikan kunci toko,” ucapan Juan membuat Aldian berbalik dan melihat kunci yang ada Juan. Aldian tidak menga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD