Chapter 12

1458 Words

Pedro POV Melihat Agusta yang tertidur dengan pulasnya di samping ku, membuat aku lagi-lagi merutuki kebodohanku, tertipu lagi olehnya. Dengan kesal aku menendangnya, membuatnya jatuh ke lantai bersama dengan gulungan selimut yang ia pakai. Tak lama, Agusta bangun. Ia menyandarkan dagunya pada kasur. "Cara membangunkan yang kasar ya, Bunny." Tersenyum riang, tanpa memedulikan tatapan tajamku. "Cepat pulang sana! Sebelum ayahku sadar kalau kamu berada di sini semalaman." Aku segera mengusirnya tanpa berbasa-basi. Sedikit kasar malah, tapi sialnya si setan malah menyengir, terkekeh menyebalkan. "Ayahmu sudah tahu lho, Bunny~. Soalnya aku meminta kunci kamar ini pada ayahmu kemarin malam saat kamu bersembunyi di sini," ungkapnya horor. Sekali lagi dia berhasil membuat aku terkejut, melo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD