Bab 18

1155 Words

Bibir itu masih mengulas senyum. Kejadian pagi tadi tak kan pernah dilupakannya. Aiden menatap langit-langit kamarnya dan wajah cantik Airi muncul di sana. Sepertinya dia sudah gila, tapi... "I love you, Ai," ucap Aiden lirih. "Aku cinta kamu." Aiden tak perduli kalau dia memang gila. Tak apa-apa selama itu karena Airi. Apa pun yang terjadi padanya, asalkan semua karena Airi, dia dapat menerimanya. Aiden mendesah, ternyata Airi memang berpengaruh besar padanya. Airi mengembalikan senyumnya yang hilang dan semua warna yang ikut pergi bersama perempuan itu enam belas tahun lalu. Hanya satu yang tak dikembalikan Airi, hatinya. Hatinya masih bersama perempuan itu.  Aiden kembali tersenyum. Pria itu membetulkan posisi berbaringnya. Mencari kenyamanan sebelum memejamkan mata untuk segera menj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD