5. Hari Pernikahan

1331 Words
Persiapan Pernikahan Antara Risyad dan Dinda nyaris rampung. Mungkin, sudah 90 percent selesai.  • Masalah Gedung pernikahan, Sudah. • Masalah Fiting baju pengantin, sudah.  • Photo Pre-Wedding Sudah.  • Katering, juga sudah.  • Souvenir pernikahan, Sudah siap semua.  • Undangan, sudah di bagikan.  • Penghulunya juga sudah ada.  • Pengantinnya? Pastinya juga sudah ada.  • Terakhir, Kesiapan calon pengantinnya. Sepertinya, baru 50 percent.  Tapi, sudahlah..  Itu tak berarti.  Pertunangan 3 Hari yang lalu berjalan baik, hanya saja ada suatu kendala.  Apa kendalanya?  Flashback On  Dengan senyum yang di paksakan, Risyad meraih tangan kiri Dinda, untuk menyematkan cincin pertunangan mereka.  Cincin perak itu telah tersemat indah di jari manis Dinda. Kini giliran Dinda yang menyematkan cincin ke jari manis Risyad. Tapi.. Entah karena apa, tiba tiba..  Tringg.... Ting.. Ting...  Cincin itu terjatuh, menggelinding entah kemana hingga tak terlihat.  " Ya Allah, Dinda! Kenapa sampe jatuh, sih? " Pekik Mama Dan Mami kaget saat Dinda menjatuhkan cincin pertunangan mereka.  " Ga sengaja, " Jawab Dinda santai dengan cengiran tak berdosa.  Dalam hati, tak hanya Dinda yang berucap syukur, Risyad pun begitu. Jujur saja, Dinda tak sengaja. Tapi layaknya kesengajaan.  " Untung tuh cincin ilang! " Batin Risyad.  " Huh.. Selamat. Untung tuh cincin jatuh di saat yang tepat. " batin Dinda.  Semua sibuk mencari cincin yang menggelinding entah kemana. Tapi__.. " Udah! " potong Rifan. " Saya ada beli cadangan! " Seketika, Risyad dan Dinda kaget.  Rifan mengeluarkan sebuah cincin lagi dari sakunya. " sengaja, kemarin saya pesan. Karena saya tau, pasti nanti ada kejadian seperti ini. " tambahnya.  Semua bernafas lega. "Alhamdulillah!" Kecuali, Risyad dan Dinda yang harus menelan ludah kegagalan mereka.  Flashback Off  Dan, begitulah..untungnya, Papanya Risyad berinisiatif tinggi.  Masalah kecil pun tertangani.  ❤❤❤ Hari H Pernikahan Risyad dan Dinda...... Dengan menjabat tangan Digta, selaku Wali nikah dari Dinda. Tampaknya, Risyad sudah siap memperistri seorang Dinda.  " Saudara Risyad Abdi Pratama bin Rifan Pratama, Saya nikahkan dan jodohkan Engkau, dengan Putri Saya,  Dinda Putri Angkasa binti Digta Angkasa, dengan mas kawin seperangkat alat solat, sebentuk cincin emas seberat 28 gram, dan uang senilai Rp 28. 120. 000 ( Dua puluh delapan juta, seratus dua puluh ribu rupiah) di bayar tunai! " ucap Digta lantang. " Saya terima, nikah dan jodohnya Dinda Putri Angkasa, binti Digta Angkasa, dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai! " jawab Risyad dalam satu nafas, dan lancar.  " Bagaimana Saksi? Sah? " tanya penghulu kepada seluruh tamu undangan.  " Sah! " jawab mereka kompak.  Pak penghulu dan seluruh tamu undangan berucap syukur dan memanjatkan doa.  Setelah sah di peristri oleh Risyad, Dinda keluar dari kamarnya, di gandeng oleh Mama Rifda dan Bunda Diana menuju tempat akad nikah.  Dinda nampak sangat anggun dengan kebaya semi modern putih lengan panjang dan dandanan yang sangat pas untuknya. Risyad menghadapkan wajahnya kepada seseorang yang baru datang, yang kini menjadi pusat perhatian seluruh tamu undangan.  Risyad kaku. Ya, Kaku.  Jika saja ia tak menahan diri, mungkin sekarang ia sudah mangap mangap saking terpana nya ia dengan sosok yang berjalan anggun ke arahnya. Dinda.  Jantungnya berdebar, Dinda nampak sangat cantik hari ini. Ia memandanginya dari ujung kaki, hingga kepala. Ujung ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman, saat melihat Dinda tersenyum kepadanya.  Dinda mencium tangan suaminya kini, Risyad. Dan selanjutnya Risyad mencium puncak kepada Dinda karena sudah sah sebagai pasangan suami istri. Terpaksa. Ya, mereka terpaksa.  Setelahnya, mereka sungkeman dengan para orang tua. Pertama, Mama dan Papa Risyad.  Selanjutnya, Mami Papinya Dinda.  Terakhir, seluruh tamu undangan yang tak lebih dari 30 orangan itu.  ❤❤❤ " Cie... Dinda! Udah ga lajang nih yee....." ledek Fika dan Kyra.  " Apa sih, Fik? Kyr! " Dinda menahan diri agar tidak memasang wajah kesalnya. Fika mendekatkan wajahnya ke telinga Dinda. " Laki lo ganteng abis, Din! " Dinda tersenyum hambar.  Kyra pun ikut ikutan berbisik kepada Dinda. " iya, Din. Sumpah! Ganteng banget laki lo! Ga sia sia, ya lo di jodohin! Hehehe! " " Asem, Lu! " kata Dinda. " iya, ganteng. Tapi Kaku. " " Hah? Masa si? " " Lu liat aja, mukanya. Kaya triplek gitu. Datar. " kata Dinda lagi.  O iya, Betewe.. Gaes, sekarang Dinda dan teman temannya tengah berada di kamar ganti tanpa Risyad. Makanya mereka asik ngomongin Risyad. Hehehe..  " Haha, iya ya. Tapi biasanya, Din diam diam menghanyutkan loh.. " kata Fika.  " bener, Din. Kek nya, Laki Lo orangnya baik abis, deh. Belum kebiasa aja dia sama Lo, makanya kek kaku gitu. " tambah Kyra.  " huh.. Terserah kalian! " Ucap Dinda pasrah.  Kyra yang orangnya memang lumayan baperan, tiba tiba memeluk Dinda sangat erat. " Dinda.. Emhhh.. Lo masih tetep mau temenan sama kita, kan setelah nikah? " " iya, dong Kyr. Kan gue juga masih tinggal di Jakarta. Jadi masih bisa lah, main sama kalian. " kata Dinda menenangkan.  Kini Fika juga ikutan memeluk Dinda. Mereka bertiga berpelukan ala teletubbies. " Din.. Entar kalo lo udah tinggal sama laki lo, jangan sok sibuk ya, sampe lupa sama kita kita.. " " Iya temen temen gue yang paling baik.. " Mereka masih larut dalam pelukan.  Risyad yang tadinya berada di luar kamar ganti tersebut tiba tiba masuk, dan menyaksikan pelukan ala teletubbies istrinya dengan para sahabatnya. Sebenarnya ia tak enak mengganggu, tapi akhirnya.. " ehem! " ia berdeham. " Maaf, mudah mudahan gua ga ganggu. " katanya.  Dinda melepaskan pelukannya dengan Fika dan Kyra. " Oh, enggak! " kata Kyra kaget.  " Ga ganggu, kok. Enggak. " tambah Fika.  Risyad hanya tersenyum tipis.  Kyra melirik lirik Fika, dengan tatapan mata mereka menginstruksikan satu sama lain.  " Ki..kita ke luar dulu, ya.. Pengantin Baru.. " izin Fika dan Kyra.  " eh, mau kemana? " tanya Dinda saat teman temannya hendak keluar.  " Cari makan! Laper! " jawab Fika dan Kyra setelah menghilang dari balik tembok.  Dinda menekuk wajahnya.  " Kenapa Lo? " tanya Risyad saat melihat Dinda yang kini berstatus sebagai istrinya cemberut.  " Capek! " jawab Dinda ketus.  " Haha! Lo kerja paan? Capek? " ledek Risyad.  " Capek liatin muka lo! " " Ih, capek an gua liat muka kusut Lo yang Gaje! " balas Risyad.  " Muka lo, tuh yang Gaje! " " Dasar, Cewek Freak! " " Lo tuh, yang Freak! " Mereka terus saling mengejek. Sampai..  Tok.. Tok..  Pintu ruangan yang tak tertutup itu diketuk. Mama Rifda dan Mami Diana.  " Kalian pengantin baru, kenapa si? " tanya Mama Rifda.  " Iya, kenapa kalian. Bukannya siap siap? " tambah Mami Diana.  Dinda dan Risyad hanya diam dengan wajah masam.  " Eh, ko malah diem sekarang? " " Gapapa, Ma. Capek aja. " jawab Risyad malas.  " Emh, ya udah. Kalian istirahat dulu aja buat acara nanti malam, oke? " " Iya, Kalian istirahat dulu. Mami sama Mama Rifda mau ke bawah dulu, Oke. Dan ini baju yang bakal kalian pake buat acara resepsi nanti malam. " Mami Diana menggantung Dress lengan panjang, yang menyeret panjang kebelakang, untuk Dinda kenakan nanti, begitu juga dengan Mama Rifda yang menggantung jas dengan warna senada dengan Gaun Milik Dinda. Warna Biru Navy.  " Mama sama Mami ke bawah dulu, ya. Kalian istirahat aja. " Pesan Mama Rifda sebelum keluar kamar dan menutup pintu.  Risyad melepas jas hitam yang melekat di tubuhnya. Menyisakan kemeja putih yang ia kenakan. Perlahan ia mendekat ke arah tempat tidur, dan menghenyakkan tubuhnya. " Mau apa Lo? " tanya Dinda saat melihat Risyad berbaring di kasur.  Risyad yang baru saja hendak memejamkan matanya, terusik dengan pertanyaan Dinda.  " Jualan Pentol keliling! " jawab Risyad asal. " Ya tidur lah, Ogeb! " " Biasa aja kali! " celetuk Dinda kesal.  Dinda ikut ikutan menghenyakkan tubuhnya di samping Risyad, tapi agak berjarak beberapa centi. " Lu ngapain? " tanya Risyad saat Dinda berbaring di sebelahnya.  " Nonton Konser Charlie Puth! " kini Dinda yang menjawab asal. " Terus, ngapain tiduran? " " Dasar, Ogeb! Kalo gue baring, ya artinya mau tidur lah! " " tadi Lo bilang, mau Nonton Konser Charlie Puth? " " Bodo amat! Nyebelin!" Detik berikutnya, Dinda tertidur...  ❤❤❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD