50

503 Words

“Hari ini hari terakhir dia jadi sopir aku, kenapa aku jadi ngerasa seperti kehilangan seseorang ya?” gumam Qisti yang menopang dagu sambil melihat mawar pemberian Nizam. “Ah sudah ah! Kenapa aku malah jadi mikirin dia sih! Apa pentingnya coba aku mikirin dia!” ucap Qisti yang segera bangkit dari duduknya dan melepaskan seragamnya yang masih melekat di tubuh dia dan mengganti dengan baju biasa. Tok tok tok ... pintu kamar Qisti di ketuk oleh Ara. “Iya,” jawab Qisti dari dalam. “Mama boleh masuk Sayang?” tanya Ara dari luar. “Masuk saja Ma.” Ara masuk sambil membawakan pizza pemberian Nizam ke dalam kamar Qisti. “Kita makan pizza yuk,” ajak Ara. “Gak ah Ma, Mama makan duluan saja,” tolak Qisti yang pura-pura tidak tertarik dengan ajakan Ara, padahal Qisti sudah sangat lapar mencium

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD