75

1005 Words

Terdengar suara mobil mendekati rumah Qisti, Qisti segera mengintip lewat jendela, dan benar itu Nizam sudah datang, tanpa mengabarinya terlebih dahulu. Qisti keluar dari dalam rumahnya, dan dari jauh terlihat mobil sopirnya Hani memasuki pekarangan rumah Qisti. Nizam yang melihat Hani datang lagi pagi ini, dia tidak melakukan protes sedikit pun. “Ini untuk sewa hari kedua,” ucap Hani yang mengibas uang seratus ribu di depan muka Qisti, kemudian menjatuhkannya ke tanah. “Ups maaf, lepas,” ucap Hani yang tersenyum sinis, “Yuk Mas Nizam, kita jalan, Mas Nizam tidak perlu kasihan sama perempuan sombong itu, dia sudah menjual Mas Nizam dengan harga seratus ribu setiap harinya,” ucap Hani lagi. Qisti yang tidak menyangka mulut Hani bisa sekejam itu mendadak darahnya serasa mendidih. Nizam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD