69

1006 Words

“Ya sudah kalau kamu tidak mau duduk di depan, aku akan tetap duduk di depan, kamu sendirian saja di belakang,” ancam Yenni agar Qisti membatalkan niatnya untuk duduk di belakang. “Nah, betul itu! Kamu duduk paling depan, aku duduk paling belakang, yuk cepat masuk,” ajak Qisti yang dengan cepat menarik tangan Yenni yang masih melongo mendengar jawaban Qisti yang membuatnya salah kaprah pada sindiran dia sendiri. Qisti menarik cepat tangan Yenni saat rombongan ibu-ibu mulai memasuki masjid, Qisti melepaskan Yenni ketika mereka sudah berada di barisan pertama, sedangkan Qisti langsung memisahkan diri menuju barisan paling belakang sendirian. “Di sini lebih nyaman tanpa harus menatap wajah lelaki itu terus,” batin Qisti yang kini mengeluarkan ponsel dan asyik memainkan ponselnya. Nizam ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD