Ponsel Aya yang berada di dalam tasnya, berdering. Aya yang saat itu sedang menggandeng Nala, jadi melepaskan tangan Nala sebentar. Ia mengambil ponsel dan menerima panggilan. "Halo, Pris?" sapa Aya setelah menempelkan ponsel ke telinga. "Kak! Aku tahu dari bude, Kakak mau bertemu dengan mas Abian, hari ini?!" Suara Prisa terdengar cemas. Butuh waktu beberapa detik untuk Aya menjawabnya. "Iya." "Kenapa, Kak?!" "Aku pikir, Mas Abi juga berhak bertemu dengan Nala. Karena itu adalah haknya." "Tapi, kenapa tidak memberitahuku dulu, Kak?!" "Kamu tenang saja. Dia tidak akan berani berbuat macam-macam. Lagi pula, ini tempat umum. Apa yang bisa dia lakukan?" Prisa mendengar suara Aya yang nampaknya tenang. Prisa pun berpikir sejenak. Namun, kemudian ia menghembuskan nafasnya. "Ya