Kirana mematut dirinya di cermin dan meyakinkan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada Galang. Ia merasa keberatan atas perlakuan pria itu padanya. Baru saja dipikirkan, tiba – tiba saja, “Kirana, Galang jemput tuh,” ujar Danti yang membuat Kirana membelalakkan kedua matanya. “Hah? Galang?” Danti tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia tahu bagaimana cucunya sangat menyukai pria itu. “Cepat sana temui Galang di halaman.” Kirana pun segera menyampirkan tas sekolahnya di pundak lalu keluar dari dalam kamar tidurnya dan menghampiri Galang yang sedang duduk di kursi halaman depan rumahnya. “Galang?” Galang menoleh pada Kirana. Sudah tidak ada bandana berwarna merah muda menghiasi rambut gadis itu. “Bandananya mana?” Kirana menghela napasnya lalu kembali ke dalam kamar tidurnya un