When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hari-hari Khanza lalui terasa berat. Sikap manja Karina pada Kenzo semakin menjadi, di tambah dengan kehamilannya yang semakin membesar. Namun, anehnya perempuan itu masih bungkam tak mau mengakui tentang kehamilannya. Kenzo hanya bisa memberi perhatian sang istri saat di kantor saja. Di rumah benar-benar dirinya di kuasai Karina. Wanita itu beralasan kesehatannya menuruni, dan kehamilannya yang membutuhkan perhatian penuh. Seperti pagi itu drama Karina di mulai. "Ken, boleh tolong belikan aku bubur ayam nggak? Pagi ini aku rasanya ingin sarapan bubur, " pinta Karina pada Kenzo yang pagi itu bersiap akan berangkat kerja. Pria tampan itu menghentikan langkahnya. Dia menoleh pada Karina helaan napas kasar keluar dari mulutnya. "Kau ingin sarapan bubur, Rin? Bukannya Mbok Nah udah mas