When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Pagi menyapa di kediaman Khanza masih ramai, saudara-saudara Khanza ternyata pada menginap di sana. Mereka tidak pulang sebab ingin mengikuti acara tahlilan yang rencananya akan di laksanakan hingga tujuh hari kedepan. Memang sudah menjadi kebiasaan di keluarga Khanza, selalu menggelar acara tahlilan jika ada salah satu keluarga yang meninggal. Di kamar, Khanza sendiri terlihat sudah baikan. Semalam mertuanya terus memberi nasihat agar jangan berlarut dalam kesedihan. Apalagi sang suami yang semakin menunjukan rasa kasih sayangnya. Sepanjang malam tubuh istrinya itu, Kenzo peluk hingga wanita yang dicintainya bisa tidur dengan lelap. Tak peduli tangan dia pegal dan kesemutan karena di pakai bantalan kepala sang istri, yang terpenting wanitanya bisa tidur dengan nyenyak itu sudah memb