When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Seminggu sudah sejak tawaran Damar untuk melakukan taaruf pada Syfa. Pada akhirnya gadis itu mau menerima tawaran tersebut. Harus Syfa akui sesungguhnya dalam hati dia merasakan bahagia yang membuncah. Dia yang sejak lama menyimpan rasa pada pria bule itu, menyambut hangat keinginannya. Meski awalnya dia pura-pura harus berpikir terlebih dulu, tapi sesungguhnya hatinya ingin segera mengatakan, ya. Tak ingin menundanya Damar langsung membawa kedua orangtuanya untuk melamarkan sang gadis. Hari telah di tentukan kini waktu itu tiba saatnya, Damar dan Syfa meresmikan hubungan mereka. Khanza yang belum ikut pulang ke Jakarta, karena tanggung menghadiri pernikahan Damar dan Syfa. Wanita itu sudah yang paling senang dan bahagia, akhirnya Damar si pemuda bule yang selalu baik terhadap dirinya te