When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Suasana tegang masih menyelimuti wajah Danang. Sesekali mata pria itu melirik ke arah Nuri sang istri. Namun, Nuri membuang muka di saat manik mata mereka saling bertubrukan. "Coba tenangkan hati dan pikiranmu, Danang. Saya tidak sedang menginterogasi kamu, hanya saja saya di sini ingin tahu alasan di balik semua yang kamu lakukan. Biar semuanya clear, istri kamu juga tidak harus menuntut penjelasan dari kamu terus." Danang tampak termenung, pria itu mencerna kata-kata yang Rivaldy lontarkan. Dengan membuang semua rasa malu di hatinya dia bertekad untuk menceritakan segalanya. Apalagi Rivaldy bos besar mereka, mungkin dia akan membantunya untuk tidak harus bergantung terus pada sang atasan. "Maaf, Pak Rivaldy sebelumnya, di sini saya yang salah telah mencoba bermain api. Hingga api it