When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Om, Tante—!" Karina masih syok atas kedatangan Amalia juga Rivaldy. Dia tidak menyangka kedua orangtua Kenzo benar-benar yang akan menjemput dirinya. Karina masih berharap Kenzo lah yang akan datang menjemput dia. Namun, faktanya tidak sesuai harapan. "Ya, Karina ini kami. Ada apa dengan kamu? Kenapa seperti kaget atas kehadiran kami?" tanya Amalia terdengar biasa, tapi mampu membuat Karina gugup. "Mmh, maaf, Tante. Saya hanya tidak menyangka saja jika Tante sama Om, akan datang kesini." "Loh, memangnya Suster nya tadi tidak memberitahukan kamu? Kan, sudah saya bilang kalau kami yang akan menjemput kamu." "Iya, sudah, Tante. Hanya saja tadi saya tidak percaya, saya kira bercanda." "Mana mungkin saya bercanda, Karina. Apakah memang kamu tidak suka, kami yang menjemput kamu? Atauka