When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Kenzo bergeming. Pria tampan itu masih berdiri mematung menatap orang yang berada di dalam ruangan. Gavin yang tidak tahu akan keadaan sang bos, dia malah menyuruh bosnya itu untuk segera masuk. "Maaf, Tuan. Ayo, kita masuk sekarang. Itu Bu Siska dan juga timnya sudah menunggu." Atensi Kenzo teralihkan dengan adanya suara Gavin yang mengajak dia untuk segera masuk. Pria tampan itu mengerjapkan matanya. Tanpa berkata dia gegas masuk ke dalam ruangan tersebut, untuk menemui kliennya itu. Ada tiga orang yang telah menunggu di sana. Mereka menyambut kedatangan Kenzo juga Gavin, dengan serempak berdiri dan menyalaminya satu persatu. Mata Kenzo kembali bertemu tatap dengan salah satu klien wanitanya, yang berpenampilan seksi dengan rok di atas lutut juga baju ketat, hingga dua aset berharga