When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Daddy—!" "Mommy—! Panggilan itu menghentikan aktivitas keduanya yang tengah terlena menyalurkan hasrat yang selama ini mereka pendam. Namun, Khanza cepat menyadari dan langsung mendorong tubuh kekar Kenzo hingga tautan bibir mereka terlepas. Tak ada kemarahan di raut wajah Kenzo, pria itu tersenyum dan mengusap sisa-sisa pertukaran saliva keduanya di bibir Khanza lembut dengan jari besarnya. Khanza baru menyadari ternyata ada banyak pasang mata yang tengah menatap ke arahnya. Wanita itu tersenyum kikuk, bingung harus melakukan apa. Kejadian barusan sukses membuat kedua pipi dirinya merona merah menahan malu. Betapa tidak Damar juga suster kedua anaknya, tengah menatap ke arahnya dengan tatapan heran. Keysa berlari menghampiri sang Mommy, anak berusia sekitaran tiga tahunan itu ing