Sia-sia saja 2

1857 Words

Becca melirik tangan Sean, ada bekas gigitannya yang membekas, menyadari arti lirikan Becca terarah ke tangannya buat Sean juga menoleh sejenak, kemudian ikut melirik bekas gigitan di tangannya, yakin akan membiru, Becca tadi menggigit sekuat tenaga. “Kupikir sejak malam itu, kau sudah mengerti.” Ia berpikir cepat, mencerna yang Sean maksud. “Harusnya aku sungguh menjualmu—“ “Jangan!” Becca terbelalak, kemudian menggeleng cepat, “aku sudah bilang tadi hanya mengujimu.” “Aku tidak percaya padamu.” “Ya, sudah. Itu hakmu jika tidak percaya,” ujar Becca sambil mencebikkan bibirnya. “Aku akan membawamu kembali ke tempat itu,” “Aku akan lakukan apa pun, asal hukumanmu tidak menjualku!” Becca sampai menatap Sean lebih lekat, refleks ia raih tangan Sean. “Ucapanmu sulit untuk kup

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD