Chris kesal bukan main, Sean benar-benar tak biarkan ia bicara dengan Becca. Membuat situasi mereka asing, terlebih Becca juga menurut sekali, seolah ada kekang di lehernya yang buatnya ikut pada kendali Sean.
“Aku tidak akan memaafkanmu, si keparatt satu itu! Dia membuat kakakku seperti boneka!” Chris mengepalkan tangannya. Menatap Becca yang terus ditarik Sean, menjauh darinya.
“Oh siall!”
“Permisi, apa kau Chris? Adiknya Becca?” sebuah suara lembut berasal dari balik punggungnya. Chris segera berbalik, menemukan serang petugas rumah sakit, dilihat dari seragamnya. Gadis muda yang tersenyum ramah.
“Ya, itu aku. Kau tahu dari mana?”
“Kakakmu yang meminta bantuanku,” bisiknya, “bisa kau ikut denganku?”
Chris tentu saja langsung percaya. Mengiyakannya.
Ia ikuti gadis muda itu,
