Damar berkacak pinggang sembari memandangi gedung tua di depannya yang sudah rata dengan tanah. Bahkan, ada satu ruangan yang terlihat retak sampai ke dasar dan membuat lubang besar di sana. Ini jelas bukan perbuatan manusia tapi para vampire. "Senior, ada laporan juga kalau di hutan pohon-pohon banyak yang tumbang dan ada bekas api di tengahnya." Lapor Dean kini merunduk mencatat sesuatu pada buku kecilnya. "Apa mereka sedang bertarung merebut sesuatu ya?" Gumam Damar masih dengan kening mengkerut berusaha memahami apa yang terjadi. "Apa para vampire itu membunuh manusia di sini?" Damar sontak menggelengkan kepalanya pelan. "Ini pertarungan antara vampir," jedanya mengambil napas sejenak, "lebih tepatnya serangan sebelah pihak, terlihat sekali di sini tidak ada perlawanan. Pasti salah s