09. ACARA TAHUNAN

2339 Words
Melihat Kana yang memakan nasi gorengnya dengan sangat lahap membuat Elang sedikit meringis. Bukannya ia risi melihatnya, hanya saja Elang bingung kenapa ia berpikir seolah Kana tidak makan selama berhari-hari. Tapi meskipun begitu, Elang tersenyum cerah karena berarti makanan buatan emaknya terasa enak. Elang terkikik kecil melihat cewek disampingnya ini. Tanpa sadar tangannya bergerak dan mengambil sejumput rambut Kana yang menutupi penglihatan Elang untuk menatap wajah cewek itu. Elang menyelipkan anak rambut itu di belakang telinga Kana, membuat Kana langsung menoleh ke samping dengan mulut yang mengembung penuh karena nasi gorengnya belum ia telan. "Biar nggak ganggu," jawab Elang singkat seolah tahu arti tatapan Kana. Kana tidak memedulikan Elang, tatapannya kini kembali beralih ke kotak bekal makanan di tangannya. Kana memakan dengan lahap sisa nasi gorengnya. Ia benar-benar merasa senang karena akhirnya bisa mengisi perutnya yang dari semalam kosong. "Kana laper banget, ya?" tanya Elang pelan, menatap dalam wajah Kana yang menurutnya sangat cantik. "Kalo masih kurang, mau ke kantin nggak? Biar Elang yang bayarin," lanjutnya serius. Kana menutup kotak bekal karena nasi gorengnya sudah ia lahap tanpa ada sisa, dengan mulut yang masih mengunyah, Kana menoleh ke samping, kemudian tersenyum tipis, dan dilanjutkan menggeleng pelan. "Makasih banget ya, gue nggak tahu bakal kayak gimana kalo lo nggak kasih gue makanan ini," ucap Kana. "Kana dari tadi pagi belum sarapan?" tebak Elang sambil memicingkan alisnya. Kana menggeleng pelan, kemudian berkata lembut, "nggak, udah makan kok," jawabnya tidak jujur. Ia tersenyum lagi, membuat Elang merasa senang karena bisa memandangi wajah Kana yang sepertinya sedang sangat bahagia. "Besok mau Elang bawain makanan lagi?" tawar Elang. "Nggak usah, gue takut ngrepotin lo," jawab Kana, sedikit nyengir. "Kana nggak pernah ngrepotin Elang kok." "Gue nggak mau." "Kenapa?" "Gue nggak mau bergantung sama orang lain," sahut Kana. Ia menatap Elang serius. Kemudian, ada jeda cukup panjang diantara mereka setelah itu. Elang dan Kana saling berpandangan dalam diam, sampai akhirnya Elang menghela napas pelan dan memutar otak untuk mencari topik lain. Elang tersenyum lebar, "oh iya, maksudnya ucapan Kana beberapa menit yang lalu itu apa, ya?" tanya sambil mengerlingkan mata. Kana menatap Elang bingung, dahinya berkerut, sementara alis kanannya naik beberapa senti. "maksud lo?" Elang berdehem kecil. "Yang itu lho, yang tadi, masa sih Kana lupa sama omongan sendiri?" "Omongan gue yang mana?" Sumpah, Kana tidak tahu apa yang Elang maksud, ia sudah mencoba berpikir dan mengingat ucapannya yang mungkin saja dimaksud Elang. Tapi Kana tidak kunjung menemukan. Otaknya blank, alhasil ia pun menggeleng kikuk dan membuat Elang mengerucutkan bibirnya sebal. "Kana nyebelin, Elang ngambek nih," ujar Elang dramatis. Ia melipat kedua tangannya didepan d**a, bibirnya mengerucut ke depan, sementara pipinya mengembung. Ekspresi Elang yang terlihat konyol sangat menghibur Kana, cowok itu terlihat sangat lucu. Tidak menutup kemungkinan untuk Kana terkekeh melihatnya. Kana menggeleng pelan setelah itu. "Gue nggak tahu apa yang lo maksud, sumpah gue nggak ngerti," pinta Kana jujur. "Yakin nih nggak ingat?" Kana mengangguk cepat, "yakin, gue nggak ingat." "Ingat-ingat lagi dong, beberapa menit yang lalu Kana ngomong sesuatu yang buat jantung Elang langsung joget-joget nggak jelas. Kalo nggak ingat, Elang bakal ngambek titik!" Elang memalingkan wajahnya ke sembarang arah dengan wajah juteknya. Dan entah kenapa Kana suka melihat cowok itu yang sedang merajuk seperti ini, terlihat menggemaskan. "Yah ... Beneran ngambek nih?" tanya Kana seraya mencondongkan wajahnya untuk menatap wajah Elang dari jarak dekat. Tawa kecilnya masih terdengar dari bibirnya. "Iya, Elang ngambek sama Kana," ujar Elang cepat, ia sedikit melirik Kana dan melemparkan tatapan sinis, detik selanjutnya Elang kembali melengos cepat. "Kok ngambek sih, kalo gitu kasih gue klu dong. Sumpah, gue nggak tahu apa yang lo maksud dari tadi. Gue ngomong apa? Kenapa lo seneng banget?" "Pikir aja sendiri, Elang masih ngambek ya sama Kana." "Cowok kok baperan. Ya udah biar nggak ngambek lagi gue harus apa dulu nih?" Detik berikutnya Elang langsung membalikan tubuhnya dan menghadap Kana dengan wajah yang sepenuhnya berbeda dari sebelumnya. Kini cowok itu tersenyum lebar. Giginya yang tersusun rapi kini terlihat. "cium Elang dulu baru Elang nggak ngambek lagi." Kana melotot, lalu dengan cepat ia mendorong d**a Elang. "Ngeselin banget, gue nggak mau. Gila banget permintaan lo." "Ya udah Elang ngambek lagi nih." "Kok gitu sih?" Elang memanyunkan bibirnya. "Habisnya Kana nyebelin sih dari tadi." "Kok jadi nyalahin gue? Ya udah terserah lo, mau ngambek atau mau apa, emangnya gue peduli gitu?" Kana menatap Elang tajam, kemudian dengan cepat ia mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. "Kana kok jadi nyebelin gini?" "Lo yang nyebelin," balas Kana cepat. "Ya udah deh, Elang minta maaf." "Nggak mau." "Kok nggak mau?" Untuk kesekian kalinya, bibir Elang nampak mengerucut. "Iya deh, Elang yang salah. Maafin, ya?" "Nggak mau ah, lo nyebelin habisnya dari tadi." "Maafin dong, nanti Elang beliin Kana permen deh, atau Kana mau balon? Oh Elang tahu, Kana mau buku nikah, ya?" ujar Elang sambil menusuk-nusuk pipi Kana dengan jarinya. Yang langsung ditepis Kana cepat. "Jangan pegang-pegang gue," ucap Kana tajam, "lagian emangnya gue anak kecil yang mau dibeliin permen?" Setelah selesai berkata sedemikian rupa, Kana mencebikkan bibirnya dan memutar bola matanya. "Terus maunya apa? Nonton Upin Ipin di bioskop? Ya jelas nggak ada lah, di tipi baru ada tuh, sehari bisa main tiga kali. Buset dah, udah kek minum obat aja tuh." "Nggak jelas banget sih lo," ujar Kana. "Nggak ada yang lebih jelas selain rasa sayang Elang buat Kana," ucap Elang pelan, nyaris tidak terdengar. Tapi karena Elang berkata tepat di depan daun telinga Kana, tidak menutup kemungkinan bahwa Kana mendengar itu dengan sangat jelas. Cewek itu diam dan langsung menolehkan pandangannya ke sembarang arah ketika pipinya tiba-tiba saja terasa panas. Ish menyebalkan, jantungnya juga berdetak dua kali lipat lebih cepat. Kenapa Elang tiba-tiba berkata seperti itu? Membuat Kana terkejut dan menegang secara bersamaan. Tapi, entah kenapa Kana tidak bisa menolak itu, perasaannya tiba-tiba menyejuk. Hingga tanpa ia sadari, ketika menundukkan wajahnya, kedua sudut bibir Kana membentuk sebuah senyuman tipis. "Kana kok diem? Lagi nahan kentut, ya?" Kana langsung menoleh dan memukul pelan lengan Elang. "Nyebelin banget sih dari tadi, udah ah gue mau balik ke kelas. Betewe, makasih sekali lagi ya nasi gorengnya. Itu sangat berharga banget buat gue." "Iya sama-sama. Elang seneng banget kalo Kana suka sama nasi goreng buatan emak hehe ..." Elang nyengir lebar. Kana tersenyum, kemudian ia bangkit dari duduknya. Kembali ia mengarahkan bola matanya ke arah Elang. "Gue balik ke kelas dulu, ya?" "Sekarang?" "Iya." Elang langsung menyeletuk, "senyum dulu yang lebar biar Elang seneng, baru Kana boleh pergi," pinta Elang. "Ini paksaan, dan Kana harus nurut sama Elang." Kana menghela napas pendek, lalu ia menuruti permintaan Elang. Ia tersenyum lebar beberapa saat, membuat Elang ikut menyungging senyuman tipis. "Udah, kan? Gue pergi dulu," pamit Kana. Tanpa menunggu jawaban dari Elang, Kana pun berbalik badan dan mulai melangkah menjauh dari area taman. Hingga ketika ia sudah mencapai jarak yang cukup jauh dari posisi semula yang duduk di taman bersama Elang. Kana dikejutkan oleh suara seseorang, alhasil langkahnya berhenti. Kana sudah jelas mengenali suara milik siapa itu. Kana pun berbalik badan, tatapannya kini terpusat ke arah Elang yang berdiri sepuluh meter jauhnya dari posisi Kana sekarang berdiri. Kana menunggu cowok itu berkata sesuatu. "ELANG SAYANG KANA!" *** PESTA DANSA SMA STAR ONE TAHUN 2021/2022 Halo sobat Star One! Apa kabar kalian hari ini? Mimin doain kalian semua baik-baik saja ya dan selalu dalam perlindungan Tuhan. Aamiin. Tanpa bertele-tele lagi, mimin akan menyampaikan sebuah berita yang akan membuat sobat Star One langsung terpana, ternganga, dan terkejut. Bahkan yang lebih parahnya sampai pingsan. Eh ... Mimin terlalu dramatis nggak, ya? Semoga nggak lah ya. Oke lanjut, pasti sobat mimin yang kece badai ini nggak sabar, kan, mau denger informasi yang bakal mimin sampaikan? Mimin juga nggak sabar mau ngasih informasi ini kepada kalian semua hehe ... Jadi, mimin mau menyampaikan ... Dengarkan apa kata mimin ya para sobat yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik, baca informasi mimin dengan khidmat. Minggu depan, sobat Star One bakal menghadiri ACARA PESTA DANSA TAHUNAN! Yeahh ... Siapa yang seneng hayo? Mimin sih pasti seneng banget ya, kalo para sobat gimana nih perasaannya? Sama nggak kayak mimin? Eits, jangan seneng dulu ya. Di sini ada beberapa peraturan yang mungkin sedikit berbeda dari tahun kemarin. Simak baik-baik ya biar nggak ketinggalan info, atau yang lebih parahnya lagi nggak tahu menahu soal peraturan terbaru yang bakal mimin sampaikan. Duh ... Jangan sampai deh pokoknya. Jadi, ini adalah beberapa aturan yang sudah direvisi oleh mimin selaku pemimpin acara ini. Baca sampai tuntas, ya? Simak betul-betul, kalo nggak mimin bakal gigit nih. Eh enggak, mimin cuma becanda, jangan nangis gitu dong ... Peraturan PESTA DANSA TAHUN 2021/2022 1. Jika tahun sebelumnya acara ini diikuti oleh semua kelas, tapi tahun ini mimin ubah sedikit, yaitu pesta dansa hanya boleh di ikuti untuk KELAS SEBELAS. Jangan kecewa ya, apalagi marah sama mimin. Tolong lah kasihan mimin. Kenapa hanya kelas sebelas min? Nggak adil dong? Udah udah, jangan ribut dulu. Nih Mimin bakal jelasin kenapa mimin cuma milih kelas sebelas. Alasannya cukup kuat kok, karena mimin pilih kasih hihihi ... Eh enggak deng, bercanda. Kalem dong sobat Star One. Jadi karena kelas dua belas harus fokus sama ujian, jadi mimin putuskan biar mereka bisa fokus belajar dulu. Dan untuk kelas sepuluh, kalian jangan sedih juga. Tahun depan kalian pasti ikut kok, hanya sekarang kalian masih kecil sih menurut mimin. Maksud mimin belum cukup umur. 2. Tahun ini, gantian cowok ganteng-ganteng yang bakal ajak cewek untuk jadi pasangannya. Urusan ceweknya mau atau nggak, itu bukan urusan mimin, ya? Itu urusan kalian sendiri. Mimin cuma nyaranin, kalian pilih cewek yang menurut kalian cocok. Dan jangan dipaksa, kalo cewek yang menjadi incaran kalian nggak mau, kalian coba cari yang lain atau kasih kejutan apa kek gitu biar ceweknya mau menjadi pasangan kalian. 3. Semua pasangan wajib mengenakan pakaian ala-ala pasangan princess dan pangeran gitu. Paham nggak sih maksud minim? Itu lho yang ada di kartun Disney. Paham, kan? Kalian pilih tuh terserah, ada banyak kok. Kalo kembar gimana min? Ya pasti nggak pa-pa dong. 4. Apa lagi ya? Kayaknya nggak ada deh, cuma itu doang. Jadi hanya tiga peraturan yang mimin ubah untuk tahun ini. Acaranya kapan min? Oh ya, mimin sepertinya terlalu bersemangat sampai nggak ngasih waktu yang tepat, acara ini akan dilaksanakan Minggu depan. Tempatnya di aula sekolah, pukul 19.00 WIB semua pasangan sudah berkumpul di sana. Jadi, mulai sekarang kalian harus persiapkan semuanya. Jelas banget kan, informasi dari mimin? Udah dulu ya, mimin pamit undur diri. Selamat cari pasangan masing-masing. Good luck semuanya, semoga acara ini sukses dan berlangsung meriah. Kalo masih bingung dan pengin tanya-tanya lebih lanjut sama minim yang tampangnya cantik jelita ini. Kalian hubungi minim aja ya. Email: mimimcantiknyakebangetan123@gmail.com Dadah sobat Star One, mimin tunggu minggu depan kehadiran kalian. Terimakasih :) *** Setelah selesai membaca sebuah surat yang berisi pengumuman acara tahunan yang akan diadakan Minggu depan, Elang pun langsung meletakkan kertas itu ke dalam kolong meja, kemudian pandangannya beralih menatap Ragas yang masih membaca informasi yang sama. "Gas, lo bakal ajak siapa buat pesta dansa Minggu depan? Sekarang kita lho yang bakal ajak cewek yang kita mau, bukan sebaliknya," tanya Elang antusias. Ragas yang mendengar ucapan Elang kemudian saja menurunkan kertas yang sedang ia baca, kemudian menatap Elang setelah menghela napas panjang. "Menurut lo gue mau ajak siapa? Udah tahu, kan? Kenapa malah nanya? Mau gue lempar muka lo ke Palung Mariana?" jawab Ragas nyolot dengan kata-katanya yang terucap dengan cepat. Elang langsung menukas. "Dih, gue tanya baik-baik lo malah nyolot, biasa aja kali," ujarnya kesal. "Terserah gue lah, ini mulut gue!" sahut Ragas. "Kenapa sih lo? Sensi banget kayaknya sama gue, lo ada masalah Gas sama gue?" "Nggak ada." Elang mencibir, kemudian ia memilih menepuk pundak Nolan yang duduk di hadapannya. Mendapati sebuah tepukan pelan, Nolan pun berbalik badan menghadap Elang. Diikuti oleh Saka yang ikut menoleh ke belakang. "Apaan nyet?" "Nyat nyet nyat nyet, lo yang monyet!" ujar Elang kesal. "Gue lagi males ribut sama lo Lang, mau ngomong apaan?" tanya Nolan. "Lo mau ajak siapa buat acara Minggu depan?" "Kepo banget lo upil, ini rahasia dong. Gue nggak bakal kasih tahu lo sampai Minggu depan, biar nanti lo tahu sendiri," jawab Nolan sambil tersenyum remeh. "Gue curiga sama lo, jangan-jangan lo ajak sepuluh cewek sekaligus. Wah ... Ini sih namanya serakah. Nggak boleh gitu dong. Kasihan yang belum dapat, semuanya ada porsinya masing-masing," ujar Elang panjang lebar, ia menghela napas sejenak, kemudian kembali menyeletuk, "mentang-mentang banyak cewek yang mau sama lo, lo jadi serakah gini. Harus adil lo Lan, pilih satu aja. Kayak kuntilanak yang cuma milih pocong, tok dalang sama opah, mail sama Mei-mei, jarjit sama Susanti, kak Ros sama Abang saleh. Terus kalo gue sama Kana. Jadi gitu, lo paham? Kalo nggak paham kepala lo gue getok pakai palu dulu nih." PLETAK! Geram dengan suara Elang yang nyaring dan berbicara dengan kecepatan penuh, membuat Nolan tidak kuat menahan dirinya untuk menjitak kepala Elang. Nolan dengan puas melakukanya sebanyak tiga kali. "Ngomong lagi biar gue suntik tuh bibir lo!" ucap Nolan sebal. Sebagai tambahan, ia menarik sejumput rambut Elang hingga Elang langsung saja meracau kesakitan. "Lo demen banget sih nyiksa gue? Anak Dajjal lo Lan." Elang menatap Nolan dengan bibir mencebik, tangannya sibuk mengelus kepalanya yang masih nyut-nyutan. "Kalo lo nggak mancing emosi gue, ya lo bakal aman. Salah sendiri mancing emosi gue!" "Dih siapa yang mancing emosi lo? Gue nyoba mancing otak lo kok. Kalo dapet kan lumayan daripada kepala gue kosong. Ya kan?" Elang nyengir lebar. "Elang t***l!" sahut Miko sambil terkekeh kecil. "Bukan t***l lagi, dia udah gila tingkat DNA. Sumpah ya, kalo Kana mau sama dia, pasti Kana sudah dikasih pelet nih sama Elang," sambung Saka. Elang menjawab cepat, "emang Kana udah gue kasih pelet kok." Elang melihat keterkejutan diwajah mereka semua, terutama Nolan yang ekspresinya terlihat sangat terkaget-kaget. Elang tersenyum sinis, lalu ia pun mengucapkan kata lagi. "Pelet cinta hahaha ..." "Jijik g****k!" Ragas yang duduk disamping Elang langsung menjewer telinga Elang dengan kuat. "RAGAS BABI, LEPASIN WOY! ANAK DAJJAL NGGAK ADA AKHLAK LO!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD