CHAPTER 19

2181 Words

Manaka begitu frustrasi, tak berani pulang ke rumah ataupun pergi ke apartemen Emery untuk membujuk Aaron. Dia kabur ke apartemen Hirano, duduk seharian seperti patung tak bernyawa di sana. Hirano yang melihat jadi kesal sendiri. Ia menendang kaki Manaka, menempeleng kepala temannya itu dan Manaka masih saja diam seperti orang bodoh. Tak memberi reaksi yang berarti. Seakan rohnya pergi entah ke mana. “Kenapa lagi?” Akhirnya Hirano mengalah, mencoba jadi teman yang sedikit perhatian. Manaka lalu mengangkat kepalanya, menatap Hirano dalam-dalam. Beberapa detik kemudian, air mata menetes di ujung matanya. “Bantu aku cari Setsuya!” Ia memohon dengan sungguh-sungguh, terlalu putus asa mencari sendiri. Setsuya sialan itu sungguh pandai melarikan diri, sembunyi entah di mana tanpa meninggalka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD