Baru saja Aaron berpikir kalau kehidupan percintaannya dengan Manaka telah mendapatkan akhirnya yang bahagia, Manaka memulai sebuah masalah tanpa pria itu sadari. Ia pulang ke rumah tengah malam, memeluk seorang laki-laki asing dalam keadaan setengah mabuk. Tatapan mata Aaron sudah seperti seekor predator buas yang kelaparan saat membukakan pintu untuk mereka. “Betul ini tempat tinggal Manaka?” Manaka katanya? Berani sekali laki-laki itu memanggil kekasihnya dengan nama depan. Memangnya seberapa dekat mereka? Kenapa Aaron tidak pernah melihatnya bersama dengan Yuu dan Hirano? “Ya, benar. Kau siapa?” Aaron segera merebut Manaka. Bersikap dingin tanpa ada niat untuk berpura-pura jadi orang baik. Dia harus menarik batas keras dari awal, memperingatkan bila Manaka itu miliknya. “Pria simpan