Bab. 34

1074 Words

“Aku akan terus melajang! Jika memang nanti aku menikah, itu atas dasar keinginanku bukan dijodohkan!” ucap Haidar tegas. “Ta—tapi.” Revalina tak berani melanjutkan ucapannya. Wanita paruh baya itu itu memilih mengekori putranya ke dalam rumah. Namun, ia memilih duduk di ruang tengah. Sementara Haidar langsung membawa Haikal yang masih dalam gendongannya ke kemar. Lelaki tampan itu membangunkan sebentar putranya dan membantunya menukar pakaian. Haidar bahkan meminta Haikal untuk menggosok giginya dahulu. Walaupun dalam keadaan mengantuk, Haikal menurut dan tak ada protes. “Anak pintar,” puji Haidar seraya mengacak lembut rambut anak lelakinya. Rasa kantuk anak lelakinya tak berkurang sedikit pun. Selesai berkumur, Haikal langsung digendong dan dibaringkan di ranjangnya. Haidar menyeli

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD