Bab.33

1196 Words

Haidar langsung membekap mulut anaknya dengan tangannya. Ia tak menyangka Haikal akan mengatakan pertanyaan polosnya di depan Aisyah dan kedua orang tuanya. Haidar kira putranya hanya berbual dengannya saja. Dokter tampan itu menggelengkan kepala pada putranya dengan wajah menahan malu. Namun, Haikal tak dapat mengerti tindakan ayahnya. Sementara Akbar dan Nilam langsung tertawa geli mendengar ucapan polosnya Haikal. “Anak-anak, lucu sekali,” seru Nilam seraya mendekati Haikal yang tengah menarik tangan ayahnya. “Tangan Ayah pait!” cicit Haikal jujur dan polos. Wajah Haidar meringis dan semakin malu. Akbar lantas menepuk pundaknya dan membawanya untuk duduk di sofa. Sedangkan Nilam membungkuk di hadapan Haikal dan memberikan senyuman manis untuk anak kecil. “Namamu siapa, Nak?”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD