“Hai, kamu putra tunggalnya Tante Meriska, kan? Melviano Zemiro Abiputra?” Melviano mendengus dalam hati, sebal bukan main karena sang ibu lagi-lagi bersikap semaunya dengan mengenalkan nama aslinya kepada orang lain. Untung saja wanita di hadapannya ini hanya orang asing yang dia yakini tidak ada hubungan apa pun dengan Stela. Melviano lalu balas mengulurkan tangan kanan untuk menyambut uluran tangan wanita yang bernama Amie tersebut. “Kenapa bisa kamu ada di sini? Aku pikir kamu sudah menempati salah satu meja?” Melviano memang heran karena menemukan wanita itu berdiri di belakangnya alih-alih duduk di salah satu kursi yang dia tempati. Bukankah Meriska memberitahu Melviano bahwa wanita itu sudah menunggunya sejak lama? “Aku sudah menunggu hampir dua jam di sini. Aku bosan menung