15

1527 Words

Aku setengah mendelik pada Zaki. Pasti dia salah paham sama seperti ibu. Dengan jengkel, tanganku pun mengibas di depan wajahnya. Zaki memandangiku, lalu kembali memandang Nina yang terlihat salah tingkah. Bahkan istriku sedikit menunduk. "Jangan mikir aneh kamu. Ayah lupa bawa handuk. Jadi tidak seperti yang kamu pikirkan." "Ayah tidak berkewajiban menjelaskan apa pun padaku." Zaki tersenyum seolah tak melihat hal yang aneh lalu ia masuk ke kamar mandi dan menguncinya. Tak lama kemudian terdengar suara air jatuh mengucur ke dalam bak mandi. "Itu gara-gara kamu, Sayang," kataku pada Nina dengan sedikit mendelik. Nina hanya diam. Kalau ada ibu, dia tak pernah melawanku. "Kalian ini, pagi-pagi sudah heboh." Ibu menggelengkan kepala melihatku dan Nina bergantian. "Ibu juga, pagi-pagi su

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD