*Cinta tidak boleh dijadikan sebagai jalan untuk maksiat, misalnya ialah melakukan hubungan yag tidak sesuai syariat islam seperti berpacaran sebab tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan dapat membawa kepada maksiat. seperti pada hadit Rasulullah berikut dimana beliau sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan wanita yang bukan muhrimnya. “Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita”. (HR Malik, Tirmizi dan Nasa’i).*
****
Ustadzah Rina menanyakan kembali Apakah ada yang ingin bertanya perihal Hijrah Cinta. Semua yang hadir di kajian ini rata-rata adalah para remaja sehingga ia membuka tema tentang Hijrah Cinta agar para remaja tidak terjerumus dengan hubungan-hubungan yang terlarang seperti pacaran. Pacaran itu sebenarnya tidak salah jika dilakukan setelah menikah. Pacaran setelah menikah itu lebih baik dari pada pacaran sebelum menikah yang hanya menimbulkan dosa karna perempuan dan laki-laki sudah berani berkhalwat saat akad belum dikumandangkan.
"Apakah ada pertanyaan lain?" tanya Ustadzah Rina membuka sesi pertanyaan lagi.
"Assalamualaikum Ustadzah saya Bella dari Jakarta, sekaligus temannya Talia, saya ingin bertanya. Saya pernah mencintai seseorang melebihi cinta saya kepada Allah, dulu saya rela menukar kebahagiaan saya demi dia tapi dia tidak sedikit pun merespon saya, dan sekarang saya sadar perlakuan saya itu salah. Lalu Allah berikan saya kekecewaan dengan melihat dia berpelukan dengan cewe lain, apakah itu tanda bahwa Allah memberikan saya azab karena perbuatan saya ? Dan apa yang harus saya lakukan untuk melupakannya? Terakhir saya ingin serius berhijrah Ustadzah. Terimakasih." Bella ingin bertanya tentang dirinya yang telah melakukan kesalahannya walaupun tadi Talia sudah bertanya tapi maknanya beda, Bella benar-benar ingin berubah dan melupakan semua yang berbau percintaan oleh karena itu ia bertanya perihal ini.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, salam ukhuwah anti Bella, saya akan menjawab pertanyaan anti.
Ana akan jelasin sedikit untuk anti Bella dan para jamaah sekalian yang mungkin saya liat banyak yang masih remaja juga.
Hijrah dari cinta yang salah. Ingat para ukhty jangan pernah salah dalam mengartikan hijrah. Hijrah itu datangnya harus dari hati hijrah itu adalah masa dari kegelapan menuju cahaya masih banyak dalam diri yang perlu diperbaiki, dan hijrah itu bukan karena manusia, bukan karena ajang trend juga, dan juga bukan untuk menarik ikhwan agar tertarik. "Jika berpura - pura berhijrah agar kamu mendapatkan yang soleh atau solehah maka Allah akan memberikan kepadamu jodoh yang berpura -pura berhijrah juga, sesungguhnya jodoh adalah cerminan diri kita sendiri." Baik para ukhty ... Berhijrahlah karena Allah, Hijrah itu tidak sulit yang sulit itu istiqomah maka tanamkan terus di jiwa kalian bahwa sesungguhnya Allah selalu menguji hambanya yang selalu taat kepadanya sebagai bukti bahwa Allah ingin kita selalu bersamanya, bercurhat kepadanya dan menggantungkan segalanya hanya Allah.
Baik para jaamaah yang dirahmati Allah tinggalkan lah maksiat dan segala yang membuat kita terjerumus berhijrahlah karena Allah, jangan menunggu siap karena saat kita menunggu siap kita tidak akan pernah tau kapan ajal akan menjemput kita. Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat akan kematian dan senantiasa mempersiapkan diri dan amal untuk kehidupan yang selanjutnya.
Baiklah, ini jawaban untuk ukhty Bella sekaligus penambahan materi bagi para jamaah sekalian. Dan untuk ukthty Bella mengenai pertanyaan tadi apakah itu azab? Justru itu adalah anugrah ukhty, Allah tunjukan kepada ukhti bahwa laki-laki itu bukan laki-laki yang baik kenapa saya bisa bilang gitu? Karena dia dengan yang belum halal saja sudah berani untuk berpelukan dengan yang bukan mahrom tidak menutup kemungkinan dia bisa melakukan zina yang lain bukan? Tapi bukan berarti kita berseudzon dengan itu semua, karena hanya dia Dan Tuhanyalah yang mengetahui semuanya dan tentunya Allah juga mengawasi semua perbuatannya. Jadi apakah sudah jelas ukhty?"
"Sudah ustadzah, saya sangat bersyukur Allah masih memberi saya kesempatan untuk memperbaiki perbuatan saya dulunya"
"Alhamdulillah kalau begitu," ucap Ustadzah Rina tersenyum tulus.
"Baik sekiranya waktu sudah mendekati petang alangkah baiknya sesi pertanyaan kali ini kita sudahkan dahulu, semoga kita bertemu di lain waktu. Bismillahirahmanirrahim Yaa Allah kami mengaku, sesungguhnya kami banyak melakukan dosa. Dan sesungguhnya kami berlebih-lebihan, sehingga neraka layak bagi kami.
Maka terimalah taubat kami, taubat yang membersihkan dosa-dosa. Dan tutuplah aib-aib kami, selamatkanlah kami dari kebodohan.
Ampunilah kedua orang tua kami duhai Rabb, ampuni juga anak-anak kami ... Dan keluarga kami, saudara-saudara kami dan seluruh kekasih kami
Ampuni juga setiap orang yang memiliki cinta kasih tetangga dan sahabat kami. Juga kaum muslimin seluruhnya, dengarkanlah
do'a kami Ya Rabb.
Dengan karunia dan kedermawan-Mu, tanpa berusaha dengan susah payah.. dengan kemulyaan Rasul pilihan, semoga kami memperoleh setiap yang kami panjatkan.
Shalawat serta salam ya Rabbi, semoga tetap atasnya sebanyak bilangan biji.. Dan keluarga serta sahabatnya, sebanyak bilangan rintik gerimis.
Dan segala puji bagi Allah, dalam permulaan dan pengakhiran. Sekian kajian dan pertemuan kali ini semoga Allah menjadi saksi pertemuan ini, dan semoga kita bisa bertemu bukan hanya di dunia saja, semoga kita bisa terus bersama-sama di syurga nanti. Untuk menutup kajian ini kita ucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin ... Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap ustdzah tersebut sebagai tanda penutupan kajian ini karena waktu sudah semakin gelap.
"Alhamdulillahi Rabbil Allamin, Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh" ucap para hadirin tersebut, dan orang - orang mulai beranjak dari tempat duduk nya masing - masing, berhamburan menuju pintu keluar, begitupun dengan bella,aliya dan talia.
****
Setelah acara tersebut selesai Bella Dan teman-temannya yakni Talia dan Aliya membereskan perlengkapannya bersiap untuk pulang. Namun, sebelum mereka pulang dari kajian itu mereka berhenti di sebuah masjid dahulu karena sudah terdengar azan ashar, dan mereka menyegerakan solat terlebih dahulu.
"Solat dulu yuk, udah ashar takut nya nanti kalo udah di rumah males, malah nggak solat," ucap Aliya mengajak mereka solat Ashar.
" iya yuk solat dulu," sambung Bella dan mereka pun segera memasuki pelataran masjid.
"Iya habis itu kita makan dulu ya laper banget nih," ucap Talia saat mereka sedang melepas sepatu dan kaus kaki mereka.
"Ck ... Makan mulu kamu, Tal, tadi Kan dapet snack box," jawab Bella.
"Nggak kenyang sama sekali, Bel. Belum makan nasi soalnya," kata Talia dengan cengiran di bibirnya.
"Tabiat orang Indo, kalau belum makan nasi belum kenyang," ucap Bella memutar bola matanya. "Hehehe" jawab Talia tertawa.
Sedangkan, Aliya hanya tersenyum menggelengkan kepala mendengar perdebatan kecil mereka berdua. Setelah itu mereka segera masuk ke dalam untuk menunaikan solat Ashar berjamaah.
**
Takwa dan tawakallah:*
ِ *وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا* (2) *وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا* (3)
“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya,” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
***