Arutala menatap Hita dengan senyum ringan, ia tetap tenang, padahal wanita yang duduk di sampingnya menunggu dengan perasaan gugup. "Sebegitu penasarannya kamu? Sampe ngelihatin aku nggak kedip? Atau jangan-jangan ... kamu mulai tertarik sama aku?" Pria itu malah menggoda Hita yang membuatnya mendapatkan hadiah pukulan ringan di lengannya. "Aku serius, Arutala. Ih kamu, nih. Padahal dari tadi kamu asyik, bisa diajak ngobrol serius, kenapa sekarang mulai lagi nyebelinnya?" Hita bertanya, sekaligus protes atas sikap pria di sampingnya itu. Arutala malah tertawa. Pada saat itu, Hita diam-diam memperhatikan wajah pria itu, terlihat lebih tampan saat tertawa lepas hingga beberapa gigi bagian depannya terlihat. Seolah terhipnotis oleh penampilan Arutala yang tampak berbeda, Hita merasa terpe