Kabar Duka Atau Kabar Baik

1368 Words

Saat ini, air mataku sudah tidak bisa dibendung lagi. Baru saja aku mendapatkan kabar duka dari anak buah Mas Agung jika Robi meninggal dunia akibat kecelakaan motor. Dia memang sudah jahat denganku. Namun, aku tetap sedih saat mendengar kabar kalau dia telah tiada. Dengan cara yang menurutku sangat mengenaskan. “Masih mau nangis?” tanya Mas Agung. “Ya ‘kan aku sedih karena kaget, Mas. Masak nggak boleh nangis sih!” “Kemarin aku sakit aja kamu nggak nangis.” “Kamu ‘kan hanya demam.” “Oh, mentang-mentang aku belum meni ...” Aku buru-buru menutup mulut Mas Agung saat dia ingin bicara sembarangan. “Sudah dibilangin berulang kali kalau bicara yang baik. Kalau sampai ...” “Ada malaikat lewat terus mengabulkan ucapan kita gimana?” lanjutnya setelah menyingkirkan tanganku. “Nah, itu tahu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD