“Aku masih menunggu pertanyaanmu, Mas."
“Gak jadi tanya.”
“Kok gitu sih? Aku sudah terlanjur penasaran. Buruan katakan apa yang ingin Mas tanyakan.”
Nyebelin banget Mas Agung. Sudah bikin orang penasaran malah nggak jadi bertanya. Mana mukanya serius sekali saat ingin bertanya tadi.
Biasanya juga asal ceplas-ceplos. Enggak peduli aku marah atau ngomel. Aneh banget kelakuannya hari ini.
“Aaaaa ...” ujarnya sambil mengarahkan sendok padaku. Aku pun langsung membuka mulut dan menerima suapannya.
“Mas hari ini kesambet apa sih?”
“Kamu suka ngatain aku kesambet. Semua yang aku lakukan selalu salah dimatamu, Hon.”
“Ya, memang salah,” jawabku cepat. “Dengan Mas datang ke sini membawa CV untuk melamar kerja sebagai pengasuhku saja sudah termasuk kesalahan besar. Ngapain sih pakai acara daf
