Kupu-Kupu Siang.

1359 Words
Warning Trigger " Harap dewasa bila ingin membaca bab ini Keesokan paginya, aku terbangun karena merasakan kecupan di bibirku . Aku kaget dan terlonjak bangun. Oh No. aku lupa mengatakan kepada John, kalau aku tidak akan mengijinkannya menciumku di bibir, memang itu syaratku sejak pertama kali aku menjadi seorang wanita penghibur. Tidak memperbolehkan klien-klientku melakukan ciuman di bibir karena menurutku ciuman dibibir itu pasti akan melibatkan perasaan. Jadi lebih baik mereka tidak menciumku. Aku memalingkan wajahku dan berkata " Maaf John. Aku lupa. Aku tidak mau dicium di bibir." Kataku " Kenapa?" Tanyanya sambil menghadap diriku. Aku menjelaskan alasanku dan dia berkata dengan suaranya yang lirih. " Sepertinya aku memiliki perasaan padamu. Kamu sangat cantik dan seksi. Maukah kamu bertemu lagi denganku setelah hari ini." " Kalau kamu memesanku, tentu kamu boleh bertemu denganku lagi." Balasku dengan senyum. " Gimana caranya memesan dirimu." " Masuk aja ke website milik kami namanya www.the hive.com" " Hive? sarang lebah?" Tanyanya " Ya.. Sarang lebah, karena aku Bee. Aku ratu lebahnya." Kataku " Oh.. Namamu Bee dari lebah bukan Bi untuk Bilqis atau lainnya?" Tanyanya kali ini dengan senyuman " Iya. Bee untuk lebah adalah namaku sejak aku menjadi seorang wanita pemuas nafsu para pria." Kataku. " Pantas kamu punya tatto lebah di bagian payudaramu." Katanya. " Wah, kamu klient pertama yang memperhatikannya, biasanya para klient cuek saja dan tidak pernah bertanya." Kataku. Dia juga tersenyum " Kalau aku memesanmu, berapa yang harus kubayar?" " Dari malam sampai pagi seperti sekarang tarifku 50 juta." kataku tenang " Aduh, aku tidak punya uang sebanyak itu." Katanya sedih. " Kamu masih muda, jangan memesan wanita seperti diriku. Temukanlah cinta sejati dari Gladys atau perempuan lainnya. Percayalah, kami ini hanya kepuasaan sesaat bagi kalian para lelaki. Kami ini ibarat fatamorgana di gurun yang akan menghilang kalau kalian semakin dekat."Kataku beretorika. " Klientmu, pasti kaya-kaya semua." Katanya sambil menghela nafas lalu melanjutkan " Sayang masih puluhan tahun lagi, aku baru bisa mengakses kekayaan keluargaku . Saat ini, semua kekayaan masih dikelola oleh mamaku dan tentu saja kakekku . Kalau saja aku bisa mengakses uang-uang itu saat ini, pasti setiap minggu aku akan memesanmu, Bee." Aku tertawa dan hanya berkata " Klient yang selalu repeat order memesanku itu memang dari kalangan yagn sangat kaya jadi uang 50 juta bagi mereka tak seberapa. Tapi seperti yang aku katakan tadi, kamu masih muda, jangan berpikiran menghabiskan malam bersama dengan wanita seperti diriku. Carilah wanita yang mencintaimu." Kataku menasehatinya ibarat kakak yang menasehati adiknya. Dia mengangguk lalu memelukku dan membelai punggungku sambil berbisik " Bolehkah kita melakukannya lagi?" Aku mengangguk dan dia dengan penuh semangat menindih tubuhku dan mengulang semua yang aku ajarkan kepadanya kemarin malam. Dia ibarat murid yang menghapal semua yang telah dia pelajari. Berlutut di depanku dan mengarahkan miliknya ke milikku lalu menyatukan badannya ke badanku dalam alunan irama yang berulang -ulang sampai membuat dirinya menjerit nikmat dan kembali terkapar di atas tubuhku. Saat aku pamit pada John setelah mandi, dia yang masih tidur telanjang di tempat tidur besar, berkata padaku. " Bee.. Terimakasih untuk pengalaman ini. Aku janji kalau aku sudah bisa mengakses kekayaan keluargaku nanti, hal pertama yang akan aku lakukan adalah masuk ke website The Hive untuk memesan dirimu. Hanya ada satu Bee kan di website itu atau ada Bee lainnya?' Mendengar kata-katanya aku tersenyum " Semoga saat kamu memesanku, aku belum pensiun ya John. Dan di The Hive hanya ada aku seorang. Tidak ada Bee lainnya." Kataku mengambil tas tanganku . Lalu beranjak meninggalkan kamar mewah itu, meninggalkan pelangganku yang usianya baru dua puluh satu tahun. Saat di lift, aku teringat kata-kata John, tentang the Hive yang hanya ada diriku sebagai wanita penghibur. Kak Di juga pernah bertanya, apa nggak sayang, aku membayar mahal untuk membangun website sendiri, tapi tidak menerima wanita-wanita lainnya. Kenapa tidak dimanfaatkan saja, website The Hive dengan merekrut wanita lainnya. Aku dengan keras menolak ide Kak Di. " Aku nggak mau Kak, merekrut wanita lainnya." Kataku waktu itu " Kenapa? Kalau kita ada anggota lain, kamu tidak usah bekerja lagi begitu keras. Seminggu paling satu saja kamu ambil client. Dan kamu bisa mendapatkan komisi 30 % dari pendapatan wanita-wanita itu." Kata Kak Diana. " Kak, website itu kubuat agar kita berdua aman, tidak bisa terlacak oleh pihak berwajib, aku tidak mau Kak Di atau aku ditangkap, kalau kita melakukan transaksi lewat media sosial. Jadi aku lebih memilih membayar mahal ke web desinger di dark web untuk membangun web sendiri, agar kegiatan kita ini tidak terlacak siapapun. Aku juga tidak mau mengambil anggota baru karena itu membuka pintu profesi kita ini diketahui banyak orang kalau sudah terlalu banyak yang terlibat, bisa buat kita berdua tidak aman . Dan satu alasan lagi kenapa aku tidak mau mencari anggota baru karena aku tidak mau para wanita -wanita mencari nafkah seperti cara yang kita lakukan. Kalau mereka masih ada cara yang lebih baik, bukankah lebih baik mereka mencari cara yang baik untuk mencari nafkah." Kataku " Tapi tidak semua orang bisa menemukan cara yang baik Bi.Banyak orang seperti kamu dulu, yang harus menjual keperawananmu untuk mendapatkan uang 100 juta , lalu berakhir menjadi pela.cur karena perlu biaya untuk mama dan untukku . Kenapa kamu tidak mau membantu para wanita-wanita yang sudah tidak punya cara, agar mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik dan bisa lebih aman dengan bergabung di website The Hive , bukan menjajakan diri di media sosial yang sangat mudah terciduk polisi." Kata Kak Di. " Nggak mau Kak Di. Cukup Bee saja yang ada di website itu. Aku tidak mau rahasia kita terbongkar dan itu bisa buat kita berdua kena hukuman. Lebih aman tetap kita berdua saja. Meskipun aku harus kerja lebih banyak, tidak apa, yang penting kita aman. Toh, Bee tidak akan bekerja selamanya sebagai wanita penghibur."Kataku waktu itu. Ting.. Bunyi lift yang telah tiba di lantai lobby membuyarkan lamunanku tentang perdebatan Kak Di dengan aku untuk mencari anggota baru . Ide yang tidak akan pernah aku setujui, karena aku ingin kami berdua tetap aman dalam menjalankan bisnis ini yang memang merupakan bisnis yang tak pernah padam tapi termasuk dalam bisnis yang dilarang di Indonesia ini. Biarlah kami berdua bekerja dalam kegelapan dan kerahasiaan yang penting aku dan Kak Di tidak ditangkap karena melakukan bisnis prostitusi. Kami berdua ini tinggal di Indonesia, bukan Belanda. Jadi kami harus lebih pintar menyiasatinya kalau ingin bisnis yang kami jalani ini langgeng sampai aku siap pensiun saat uangku mencapai 5 Milyar. Tiba-tiba teleponku berdering, pasti dari Kak Di " Ya Kak." Kataku tanpa halo seperti biasanya kepada malaikat penolongku itu. " Bee. Ada kuliahkah nanti?" " Kenapa? Tanyaku " Ada kuliah atau tidak?" Tanya Kak Di memastikan. " Ada sih, tapi bisa tidak masuk, kalau ada klient penting." Kataku. " Ada. Masih ingat Pak Harvi? " "Jaksa yang membuat tarifku naik ?' " Iya.."Kata Kak Di " Kenapa dengan Pak Harvi?" " Dia memesanmu jam 12 siang nanti." " Hah? siang-siang? Emang dia nggak ngantor?" Tanyaku binggung. " Memanfaatkan waktu makan siangnya, Dia ingin memesanmu." Kata Kak Di. " Jebakan nggak Kak Di? Dia jaksa loh. " Tanyaku khawatir " Nggak kok, bukan dia yang mesan langsung. Jadi The Hive tetap aman." Kata Kak Di " Siapa yang mesan?" Tanyaku "Orang yang memberi hadiah dirimu kepadanya. Dia minta dirimu lagi sebagai hadiahnnya kepada orang yang memberinya gratifikasi itu. Kasusnya besar kali ini, jadi dia minta pada orang tersebut memesanmu untuk dua hari makan siang, jadi hari ini sama besok. " Kata Kak Di menjelaskan. " Ohh... Jadi selesai makan siang, aku pulang dan pergi lagi besoknya." Tanyaku "Iya benar.Hanya satu jam berarti kerjaanmu." " Nilainya tetap sama?" Tanyaku " Sama. 100 juta tanpa minta pengurangan." Kata Kak Di " Okay.. ON IT. Ambil pesanan itu dan pastikan uangnya masuk ke rekening kita."Kataku " Siap." Kata Kak Di. " Aku sudah menyiapkan baju blazer untukmu Bi, di bangku belakang mobil. Gantilah sebelum memasuki Hotel Kempinski, kamar 1821." Kata Kak Di " Okay. Thanks Kak Di." Kataku menutup telepon dan beranjak menuju lobby untuk menunggu Kak Bondan yang tiba beberapa saat kemudian untuk mengantarku betugas sebagai seorang kupu-kupu malam. Eits... Kali ini Kupu Kupu siang.bukan malam, karena kerjaku memuaskan lelaki di sela-sela waktu makan siangnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD