Keana mengusap kasur tidurnya tak lama ia menangis karena sakit hati atas perlakuan suaminya. ia berdiri dan menarik seprei itu dan menghamburkan isi di atasnya. Ia sakit, hancur, frustasi dan ingin rasanya bersikap kasar ke mereka. Keana terduduk di lantai sambil meremas rambutnya dan melihat bingkai foto pernikahannya di dinding dengan ukuran yang besar.
''Kamu duakan aku...'' kata Keana di sela tangis ''Kamu janji untuk tidak menduakanku, apa salahku hingga kamu berbuat seperti ini hah? Danuuuuu.'' Keana melipat kedua kakinya dan tertunduk di sana sambil meratapi nasib. Cinta dan kesetiaannya telah terkhianati demi sebuah nafsu yang tidak bisa di kendalikannya.
''Kamu tinggalkan aku seribu hartamu tidak menjamin diriku untuk bahagia. Aku lebih baik tidak memiliki apa- apa yang penting
