"Ini."
Glenn meletakkan dua mie gelas instan di salah satu meja depan toko. Berikut dengan dua cangkir kopi s**u instan yang masih panas.
Devan tersenyum, meraih satu cup mie di depan dengan sangat bersemangat. Udara masih bertiup dingin, begitupun dengan hujan yang tidak ada tanda akan berhenti.
Setelah membuka bungkus garpu lipat, Devan menyendok mie-nya, meniupnya beberapa kali agar tidak terlalu panas dan menyeruputnya dengan nikmat. Ia sama sekali tidak menyadari jika semua gerakannya itu tampak menggemaskan di mata Glenn.
Menurut Glenn, Alena yang ada di depannya terlihat sangat menggemaskan. Perempuan itu selalu bisa menjadi dirinya sendiri tanpa perlu merasa jaim. Lihat saja caranya makan sekarang. Glenn sangat menyukai cara Alena menyeruput mie instannya dengan lahap dan penuh
