Alena baru makan satu sendok mie ayam saat Malik dan Sigit menyusul duduk ke bangkunya. Masing-masing dari mereka membawa mangkuk berisi bakso dan es jeruk. "Woi, Dev, kalau tau lo makan dan duduk sendirian di siini mending tadi kita ke kantin bareng!" Sigit membuka pembicaraan sembari mengaduk mangkuk yang sudah dia beri saus dan kecap dari meja. Tak berbeda dengan Sigit, Malik juga melakukan hal yang sama. "Nih, sambel! Kasih sambel yang banyak tuh bakso lo!" ucap Malik sembari menyodorkan mangkuk plastik berisi sambal. "Biar apa?!" Sigit yang tidak terlalu menyukai pedas meletakkan kembalo mangkuk sambal tanpa mengambilnya barang sepucuk sendok. "Biar mata lo nggak merem terus!" jawab Malik dengan mata yang sengaja dia sipit-sipitkan. "s****n lo!" maki Sigit kesal. Namun karena dia